LENSAINDONESIA.COM: Siapa yang tidak tahu pengamen jalanan? Mereka menjual suara demi mendapatkan sesuap nasi. Namun, tahukah Anda bahwa ada pengamen yang memang memutuskan untuk mengambil jalan hidup sebagai seniman jalanan?
“Pengamen ada dua macam, pengamen seniman dan non seniman,” ujar Izzy, salah satu pengamen Depok-Pulo Gadung di Jakarta, 2/3/2013.
Baca juga: Pembagian Kartu Jakarta Pintar (KJP) Harus Diawasi dan Sylviana: Anggota Satpol PP Jakarta Tidak Boleh Kasar
Sebagai salah satu pengamen, Izzy menilai bahwa tidak semua pengamen hanya mencari uang semata. Dia mengatakan bahwa ada perbedaan mencolok antara pengamen yang merupakan seminan dan non-seniman.
“Perbedaan antara pengamen yang mendedikasikan dirinya sebagai pekerja biasanya dilihat dari kemampuan bermusik, dia bisa menghibur dan berpenampilan rapi. Alhasil, penumpang tidak terganggu dengan keberadaan mereka. Terakhir, mereka sopan.”
Pria paruh baya ini memberi contoh beberapa anak anak punk. Dia
menemukan beberapa anak punk yang mengamen suka melakukan pemalakan secara halus.
“Cara tersebut dapat berupa ucapan seperti ‘seribu, dua ribu tidak akan membuat anda miskin’. Selain ucapan itu, ucapan lain yang sering dikatakan sebelum mengamen seperti ‘daripada saya berbuat kejahatan, lebih baik saya mengamen’. Selain itu, pakaian mereka yang kurang nyaman,” sambungnya.
Uniknya, dalam ceritanya ketika diwawancarai LICOM, dia berkata bahwa menjadi pengamen berseni memberikan keuntungan tersendiri. Salah satu menjalin komunikasi akrab dengan penumpang.
“Pernah ada razia besar-besaran di Pulo Gadung. Saya di sms penumpang kalau ada razia. Alhasil saya selamat dari razia itu,” tuturnya. @andrian
Catur Prasetya @lensaindonesia 03 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/03/izzy-si-pengamen-jalanan-terhindar-razia-lantaran-di-sms-penumpang.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment