LENSAINDONESIA.COM: Sejak kasus gratifikasi jasa pungut (japung) yang melibatkan tiga pejabat Pemkot Surabaya kembali mencuat, Walikota Surabaya Tri Rismaharini seakan `alergi` bertemu dengan wartawan. Bahkan, beberapa agenda yang yang dilakukan walikota perempuan pertama Surabaya ini enggan dipublikasikan dan terkesan sembunyi-sembunyi.
Padahal, pasca tiga pejabat terasnya yakni Soekamto Hadi (Sekkota), Mukhlas Udin (Asisten II), dan Poerwito (Mantan Kabag Keuangan) menjalani hukuman di Lapas Porong, Pemkot Surabaya terancam pincang. Namun, hingga saat ini Walikota Surabaya belum menentukan siapa pengganti tiga posisi strategis itu.
Baca juga: Walikota Surabaya Putuskan Tutup Terminal Tambak Oso Wilangon dan 973 PNS Jalani Sumpah dan Janji Jabatan
Bahkan, ketika ditemui di ruang kerjanya, beberapa petugas keamanan yang berjaga selalu berkilah Walikota tidak bisa ditemui. Hal ini nampaknya membuat kecewa beberapa wartawan yang menunggu untuk menemui walikota yang diusung PDIP ini.
Lantas, siapakah yang akan menggantikan posisi Soekamto Hadi sebagai sekkota pasca menyerahkan diri? Banyak kalangan menilai posisi tersebut akan diisi oleh orang dekat Walikota, diantaranya Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat (BKD) Yayuk Eko Agustin yang dikenal dekat dan dianggap sebagai `tangan kanan` Tri Rismaharini. Sementara itu, ketika dihubungi melalui ponselnya, perempuan yang sejak kampanye pencalonan walikota selalu mendampingi Tri Rismaharini ini juga enggan menerima telepon.
Sebelumnya, Wakil Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono (BDH) sempat menggelar press conference terkait kasus gratifikasi yang menjerat tiga pejabat pemkot. Namun, dirinya enggan jika dianggap mewakili Walikota Tri Rismaharini menanggapi kasus ini.
“Saya disini mewakili diri saya sendiri yang kebetulan waktu itu (kasus japung) menjabat Walikota Surabaya. Kalau tanggapan resmi Pemkot Surabaya ya tanyakan bu wali (Walikota Tri Rismahaini) kenapa kok tidak muncul. Soal pergantian pejabat tersebut juga kewenangan beliau,” kata Bambang.
Hal ini nampaknya semakin mempertegas perpecahan antara Walikota Tri Rismaharini dan Wawali BDH dalam menjalankan pemerintahan di Surabaya. Bahkan, beberapa tahun terakhir, dua pejabat ini enggan muncul bersama di depan publik. @iwan_christiono
Ari Purwanto @lensaindonesia 06 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/06/walikota-surabaya-belum-juga-tentukan-pengganti-soekamto-cs.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment