LENSAINDONESIA.COM: Jelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, muncul rumor soal dugaan pemalsuan tanda tangan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin di dalam surat keputusan yang dianggap dihasilkan dari notulensi rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI tertanggal 7 Maret 2013. Saat ini, masih menjadi pertanyaan sejumlah pihak.
Siapa yang memalsukan surat keputusan yang berisi soal 18 Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI yang dilanda dualisme buat jadi voters dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret 2013 yang direncanakan berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta itu?
Baca juga: Jokowi Sarankan KLB PSSI Bernuansa Budaya Betawi dan Terima KLB, La Nyalla Minta Agenda Tambahan
Dari kabar yang beredar, yang dianggap memalsukan tanda tangan Djohar dalam surat keputusan itu ialah, anggota Exco yang juga menandatangani surat keputusan itu, yakni, Farid Rahman, Sihar Sitorus, Bob Hippy, Widodo Santoso dan Mawardi Nurdin.
Menanggapi hal itu, salah satu anggota Exco yang juga menandatangani surat itu, Tuti Dau menepis anggapan adanya pemalsuan tanda tangan yang dilakukan oleh anggota Exco yang juga menandatangani surat itu.
“Di depan Pak Menpora Roy Suryo, Pak Djohar mengakui kok, kalau dia yang menandatangani surat itu,” ujar Tuti Dau, Rabu (13/03/2013).
“Memang dia (Djohar) bilang surat itu bukan rapat Exco. Kita mau mengembalikan kepada prosedur yang benar tidak ada yang lain. Siapa yang benar-benar punya hak. Intinya tidak ada pemalsuan tanda tangan yang dilakukan oleh kami (anggota Exco yang menandatangani surat itu-red)." Sambungnya.
Sementara itu, Bob Hippy mengatakan, Djohar Arifin sudah bilang kalau dia mengakui kalau 18 Pengprov itulah yang sah. Apa saja yang harus dipertangungjawabkan adalah apa saja Pengprov-Pengprov yang dilantik berdasarkan aturan statuta yang ada di PSSI.
"Itu saja yang harus beliau pertanggung jawabkan, karena dia yang melantik dan mengeluarkan SK. Dan itu juga sebagai tanggung jawab kami sebagai Exco untuk menyaksikan kebenaran daripada proses pelantikan tersebut. Dia bilang itu dalam pertemuan antara kami, Djohar Arifin dan Menpora Roy Suryo," pungkasnya. @anggi
Rizal Hasan @lensaindonesia 14 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/14/surat-palsu-yang-beredar-menghancurkan-klb-pssi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment