LENSAINDONESIA.COM: Anggota Komisi A DPRD Jabar Deden Darmansyah, mengharap pemerintah Jawa Barat mengakomodasi aspirasi rakyat. Selama ini Pemda Jabar dalam menyusun program kerja lebih mengutamakan hasil musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang), dari pada mengakomodasi aspirasi rakyat yang disampaikan melalui anggota dewan saat kegiatan reses.
Menurut Deden, selama ini dari sekian banyak aspirasi masyarakat yang disampaikan, hanya sekitar 10 persen yang diakomodasi oleh pemda Jabar. Sehingga, kegiatan resen terkesan tidak membawa manfaat. “Saat kami melakukan kegiatan reses, anggota dewan berhadapan langsung dengan rakyat. Apa yang diharapkan dan keinginan rakyat bisa langsung diketahui. Dibandingkan Musrenbang, hasil reses lebih realitis,” ujarnya saat dihubungi LICOM, Minggu (24/3).
Baca juga: Komisi E Tinjau Persiapan Soft Opening Gedung Baru DPRD Jabar dan Pendidikan Gratis Hingga SMA Merupakan Keputusan Pemerintah Bukan Gubernur!
Selain itu, jumlah 10 persen yang diakomodasi itu hanya pelaksanaan reses pertama. Sementara hasil reses kedua yang biasa diselenggarakan pada Juli hanya diakomodasi sekitar 2,5 hingga 5 persen. Bahkan reses ketiga nyaris tidak diakomodasi karena diselenggarakan Desember, saat pembahasan APBD murni dan perubahan sudah selesai. “Saya berharap tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) atau Gubernur Jabar, menjadikan hasil reses sebagai program APBD,” pungkasnya.
Jika hasil reses anggota dewan masih tidak “dianggap” pemprov, sebaiknya kebijakan reses ditinjau ulang. Sebab, kegiatan tersebut sudah menyedot anggaran yang cukup besar, satu kali reses mencapai Rp 4-5 miliar. Dalam satu tahun anggota DPRD menggelar reses tiga kali.
“Kami tidak ingin reses hanya dijadikan tebar pesona bagi anggota dewan. Makanya kami
meminta perhatian dari pihak eksekutif terhadap hasil reses,” katanya.@husein/khairul
Khairul Fahmi @lensaindonesia 24 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/24/dprd-geram-hasil-reses-kurang-direspon.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment