LENSAINDONESIA.COM: Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (Fitra) menilai pemerintah Morowali tidak memiliki politik moral, terkait pengambilan kebijakan. Demi terlaksananya Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada yang tidak dianggarkan, pemerintah Morowali rela memotong anggaran pendidikan sebesar Rp 6.219.759.757,- pada tahun anggaran 2013.
Koordinator Fitra Uchok Sky Khadafi menyatakan, anggaran tersebut terdiri dari tunjangan guru di daerah khusus (pedalaman) sebesar Rp 3,3 miliar lebih, belanja gedung kantor Rp 150 juta, rekonstruksi gedung SMA Rp 120 juta, MI, dan MTs atau setingkat SMP Rp 620 juta.
Baca juga: ICW Desak PPATK Selidiki Kebocoran Anggaran Pendidikan di Jakarta dan Lagi-lagi Buruk, Kinerja Pemerintah Kelola Anggaran
“Bahkan, belanja modal bantuan operasional sekolah (BOS) juga dipotong sebesar Rp 1,3 miliar,” ujar Uchok usai diskusi yang bertema “Membongkar Korupsi di Balik Pilkada”, di Cafe Galeri, Cikini, Jakarta, Minggu (24/3).
Pemkab Morowali merasa tidak bersalah mengambil dana pendidikan. Semestinya, bisa mengambil dari anggaran lain, seperti anggaran perjalan dinas, angaran makan minum perjamuan SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah). “Masa tega mengambil anggaran pendidikan. Dimana moral politisi kita,” geram Uchock.@yuanto/khairul
Rizal Hasan @lensaindonesia 24 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/24/fitra-kecam-pemkab-morowali.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment