LENSAINDONESIA.COM: Di tengah tingginya kisah-kisah para Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang disiksa oleh majikannya, ternyata adapula yang hidup beruntung. Salah satunya adalah para tenaga kerja perempuan yang bekerja sebagai salah satu terapis di kota Saint Petersburg, Rusia.
Ni Putu dari Tabanan, Bali, merupakan salah satu contoh TKW yang bekerja dengan bahagia. Perempuan yang bekerja salah satu Spa Therapist 7 Krasok yang telah berdinas di negara Beruang Putih selama 6 tahun. Putu mengaku bahwa cuaca ekstrim tidak menghalanginya untuk bekerja.
Baca juga: SAKTI Menilai Kinerja Kabinet Indonesia II Jauh Dari Harapan Rakyat dan Kemlu Segera Pulangkan 82 WNI Korban Perdagangan Orang dari Malaysia
“Cuaca extrim pada musim dingin di Rusia tidak menghalangi niat saya untuk mencari rejeki demi masa depan anak anak dan keluarga”, ujar Putu kepada Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Djauhari Oratmangun dalam acara perayaan Hari Perempuan Sedunia di KBRI Moskow (8/3/2013) silam.
Dalam acara perayaan Hari Wanita Sedunia itu, Djauhari Oratmangun mengundang 21 orang therapist di kota Saint Petersburg untuk berpartisipasi selain Putu. 7 dari 21 orang yang diundang oleh KBRI menyatakan hal senada layaknya Putu. Mereka mengaku senang bekerja di sana karena tenaga mereka dibayar sesuai dengan profesionalitas mereka. Bahkan, Putu pun secara blak-blakan menyebutkan gaji mereka di lapangan.
“Rata – rata kami dapat mengirimkan uang ke keluarga di Indonesia sebanyak 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) juta per bulan”, ujar Ni Putu.
Selain gaji, Putu juga menceritakan tentang kisah kerja mereka sebagai spa therapist. Mereka bekerja selama 10 (sepuluh) jam perhari dengan libur 1 (satu) hari dalam seminggu. Mereka juga mengaku diperlakukan dengan sangat baik oleh pihak manajemen perusahaan. Tak jarang, sebagian dari mereka pulang kembali ke tanah air setelah kontrak selesai. Namun, jika ingin kembali lagi bekerja di perusahaan yang sama, mereka masih diterima dengan tangan terbuka.
Yang lebih menarik lagi, para pimpinan perusahaan para srikandi ini memperbolehkan TKW untuk pulang ke tanah air selama maksimal 2 minggu. Jika mereka ingin lebih lama, mereka harus membayar 10 dollar per hari. Bahkan, pihak perusahaan juga memberikan izin libur pada hari – hari besar keagamaan dan HUT kemerdekaan Indonesia.
Meskipun dipenuhi kesenangan dalam bekerja, para srikandi mengeluhkan pengurusan KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) yang terbilang cukup mahal sebesar 3 (tiga) juta rupiah. Apalagi, pengurusan tersebut tanpa rincian yang jelas, baik apakah itu merupakan asuransi ataukah biaya lainnya.
Untuk itu, mereka mengharapkan kiranya KBRI Moskow dapat memberikan masukan dan mengkomunikasikan kepada pihak-pihak yang berwenang menerbitkan KTLN tersebut. Dubes RI mengatakan akan menyampaikan keluhan-keluhan tersebut kepada pihak-pihak terkait di tanah air.@andrian
Otentikasi:
Lailal K.Yuniarti
Sekretaris I Pensosbud KBRI Moskow
Andiono Hernawan @lensaindonesia 13 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/13/srikandi-indonesia-bahagia-kerja-di-rusia.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment