LENSAINDONESIA.COM: Ditengah polemik persiapan Ujian Nasional (Unas) tahun 2013. Komisi E DPRD Jatim juga menyoroti persoalan modus kecurangan dalam pelaksanaan unas pada April mendatang.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Fuad Mahsuni, mengatakan, pengawas unas merupakan titik lemah terjadinya kebocoran soal yang menjadi rahasia negara. Karena itulah menurutnya hal ini sebaiknya segera disikapi dan harus diperbaiki.
Baca juga: Pejabat Polda Jatim Sepakat Bungkam Soal Kasus Pupuk Oplosan dan DPRD dan Dindik Jatim Desak Pemerintah Pusat Bereskan Persiapan Unas
“Pertanyaannya siapa yang akan mengawasi pengawas dana unas nanti? Jika memang perguruan tinggi, apa benar mereka bisa melakukan pengawasan di daerah pegunungan atau pelosok,” gumamnya, Rabu (13/3/2013).
Ditegaskan, hingga saat ini, pihaknya juga belum mengetahui jumlah pengawas dari perguruan tinggi yang akan turun ke sekolah-sekolah dalam pelaksanaan unas. Selain belum turunnya SK pengawas perguruan tinggi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Fuad juga meragukan kinerja pengawas perguruan tinggi hadir di sekolah dalam pelaksanaan unas.
Namun demikian, Komisi E juga menegaskan akan memanggil perguruan tinggi yang dipasrahi menjadi koordinator pengawas pengawasan unas. Apalagi, dalam pelaksanaan unas tahun ini terdapat perbedaan yang mencolok dari tahun lalu.
Yakni, dahulu pengawas yang merupakan guru SMA bertugas di sekolah SMP, sekarang sudah sederajat. Begitu juga guru SMP dan SD mengawasi unas sesuai jenjang pendidikan masing-masing. “Artinya guru SMA mengawasi peserta unas SMA, tapi guru mata pelajaran tidak boleh jadi pengawas mata pelajaran yang diujikan,” pungkasnya. @Panjichuby_666
Andiono Hernawan @lensaindonesia 13 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/13/tenaga-pengawas-jadi-titik-lemah-pelaksanaan-unas-2013.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment