LENSAINDONESIA.COM: Koordinator Forum Pengprov PSSI (FPP) Dwi Irianto menilai, apa yang dilakukan oleh sejumlah Exco PSSI yang dimotori Farid Rahman, Sihar Sitorus, Bob Hippy dan Tuty Dau dengan membuat dokumen notulensi palsu adalah perbuatan yang keji di dunia sepakbola.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Pengprov Yogyakarta itu, pemalsuan apapun di dunia sepakbola, adalah spirit yang menciderai azaz olahraga yang mengutamakan sportifitas dan kejujuran.
Baca juga: Terima KLB, La Nyalla Minta Agenda Tambahan dan Jokowi Sarankan KLB PSSI Bernuansa Budaya Betawi
Hal ini disampaikan Dwi menyusul pemberitaan sejumlah media massa tentang adanya pemalsuan dokumen notulensi rapat Exco tanggal 7 Maret 2013. Notulensi palsu yang diberikan ke Menteri Pemuda dan Olahraga oleh Farid Rahman cs itu dibantah oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Bahkan Djohar dengan tegas menyebut surat itu palsu.
"Kasus ini patut diduga bagian dari gunung es pemalsuan-pemalsuan yang lain dan sebelum-sebelumnya," ujar Dwi, Kamis (14/03/2013).
Dwi mengatakan, kejahatan keji pemalsuan dokumen notulensi rapat Exco demi untuk meloloskan sejumlah voter yang terdiri dari Pengprov Caretaker ini harus dipertanggungjawabkan oleh Farid Rahman Cs di hadapan peserta KLB PSSI 17 Maret nanti.
"Ini peristiwa serius. Mereka harus pertanggungjawabkan di hadapan kami-kami nanti di arena kongres. Voter Solo pasti akan mempersoalkan ini, saya sudah kontak beberapa teman-teman voter, semua setuju akan meminta pertanggungjawaban mereka," tegasnya. @anggi
Andiono Hernawan @lensaindonesia 14 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/14/voter-pssi-pemalsuan-surat-sebagai-tindakan-keji.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment