UpKnowledge: Perubahan Dapil Tak Buat Partai Gerindra Keder

Thursday, February 28, 2013

Perubahan Dapil Tak Buat Partai Gerindra Keder

LENSAINDONESIA.COM: Perubahan daerah pemilihan (Dapil) pada pemilu legislatif 2014 nampaknya tidak membuat Partai Gerindra keder. Pasalnya, sebagai partai minoritas yang mendapat kursi di DPRD Kota Surabaya, Gerindra menganggap perubahan dapil dari 5 menjadi 6 justru akan sangat menguntungkan.

“Yang jelas dengan perubahan pemetaan dapil tentunya akan membuka peluang yang sama bagi semua caleg. Pasalnya, kemungkinan caleg yang sudah lama tentu akan bertarung lagi dari awal karena Dapil sebelumnya bakal berubah. Untuk itu Partai Gerindra lebih setuju jika perubahan ini diterapkan,” ungkap Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya, B.F. Sutadi ketika ditemui di kantornya, Kamis (28/2/2013).

Untuk itu, dirinya mengatakan sebaiknya anggota dewan yang sekarang harus besar hati untuk bekerja dari nol. Penyebabnya, kantung suara yang dimiliki melalui Jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) yang selama ini menjadi kegiatan anggota dewan dipastikan tidak berpengaruh signifikan.

“Saya sangat mengapresiasi keputusan KPU untuk merubah Dapil. Yang pasti pemain lama, suaranya pasti terpecah dan harus bertarung dari titik yang sama,” terangnya.

Sementara itu, mengenai peluang Partai Gerindra dalam pemilu legislatif nanti, mantan Asisten I Walikota Surabaya mengatakan optimis dapat memenangkan lebih dari 20 persen kursi di legislatif. Untuk itu dirinya akan menyeleksi bakal calon legislatif (bacaleg) yang mendaftar agak bisa berbuat sesuai amanah rakyat.

“Kalau di pusat, target kita jelas mendapat 20 persen suara yang merupakan syarat bagi Pak Prabowo untuk bisa maju capres melalui partai. Sementara di DPRD Kota Surabaya kita optimis bisa melebih 20 persen dari total 50 kursi,” kata Sutadi.

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya merencana mengajukan perubahan dapil dari sebelumnya 5 menjadi 6 wilayah. Selain menambah jumlah, wilayah kecamatan masing-masing dapil akan diacak sehingga berpitensi merusak suara caleg incumbent. @iwan_christiono