UpKnowledge: Ahok: Kerja Sama PAM Jaya dan PT. Palyja Merugikan

Wednesday, March 6, 2013

Ahok: Kerja Sama PAM Jaya dan PT. Palyja Merugikan

LENSAINDONESIA.COM : Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama (Ahok) menilai kontrak lama yang dibuat antara pihak Pemprov DKI yang melalui PT. PAM Jaya bersama PT. Palyja tentang penyediaan air baku di Jakarta merugikan Pemrpov DKI. Dia berkata seperti itu karena persentase keuntungan yang diberikan kepada Pemprov DKI terbilang sangat kecil.

“Dari salah satu mereka, tidak disebutkan sampai tahun berapa yang terpasang, dan berapa persen warga mendapatkan air,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (6/3/13).

Ahok mempertanyakan kenapa Pemrpov DKI harus menutupi Kerugian perjanjian tersebut jika keuntungan investor tidak mencapai target sesuai kontrak lama.

“Kita lihat sampai 22 atau 26 persen. Itu tinggi banget. Yang normal kan paling 15 atau 14 persen udah bagus kan? Jadi, dia mau paksa dia harus untung sekian,” ungkap Mantan Bupati Belitung ini.

“Ya mana ada orang mau investasi sama kita, kerjasama terus kasih dia untung sekian. Tetapi, kalau mereka tidak untung masa kita harus tutupi? tidak mungkin,” jelasnya.

Sementara itu, penandatanganan kontrak dilakukan pada 6 Juni 1997 untuk masa konsesi 25 tahun, mulai 1 Februari 1998 hingga 31 Januari 2023. Dua operator asing tersebut adalah PT. Palyja dan PT. Aetra. Mereka ditunjuk langsung untuk menyediakan air minum bagi warga Jakarta. Namun, hasil kerja sama itu justru telah merugikan PAM Jaya. Pasalnya, kerja sama ini diperkirakan akan menimbulkan utang sebesar Rp 18,2 triliun kepada dua operator.

Namun, sebelumnya, Ahok telah menyetujui penjualan saham PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) milik Suez Environment ke Manila Water. Penjualan ini bukan tanpa alasan. Hal itu merupakan bagian dari jurus jitu upaya negosiasi ulang kontrak lama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT Palyja.@aguslensa. / andrian