UpKnowledge: Dikhawatirkan rusuh, Pilkades Keper-Sidoarjo memanas

Wednesday, May 22, 2013

Dikhawatirkan rusuh, Pilkades Keper-Sidoarjo memanas

LENSAINDONESIA.COM: Perselisihan warga desa Keper Kecamatan Krembung Sidoarjo dengan pihak panitia penyelanggara pemilihan kepala desa, hingga Selasa (22/5/13) semakin memanas. Dikhawatirkan berbuntut rusuh.

Pertemuan dalam agenda rapat selama 5 jam di salah satu ruang pelayanan kantor balai desa antara perwakilan warga dengan pihak panitia belum ada penyelesaian.

Karena itu, persoalan tersebut semakin meruncing setelah pihak panitia melimpahkan keputusan hasil pemenangan salah satu calon kepala desa tersebut kepada BPD.

Pertemuan kedua belah pihak di kantor desa Keper ini juga dijaga ketat oleh petugas kepolisian beserta aparat TNI dan Muspika. Selain itu, di luar kantor desa, sejumlah warga terus melakukan teriakan caci maki dan hujatan terhadap panitia Pilkades.

Sulaiman, salah satu perwakilan warga desa Keper, mengatakan, pertemuan dengan pihak panitia masih belum ada penyelesaian, sedangkan hasil keputusan menurut panitia masih menunggu pihak BPD. Selain itu, warga mengajukan 8 item tuntutan. Salah satunya, mempertanyakan adanya warga yang sudah pindah domisili di Gresik, namun bisa mendapatkan kartu panggilan suara untuk mencoblos.

"Warga yang hendak menyegel kantor balai desa itu bukan kemauan perorangan, melainkan kemauan warga. Persoalan ini tetap akan kami bawa ke ranah hukum. Sebab, pihak panitia sampai sekarang belum memberikan tanggapan yang positif maupun keputusan yang
jelas, malah dilimpahkan kepada BPD, maksudnya apa?”, kata Sulaiman, kesal.

“Sedangkan selama ini proses dari awal pendataan sampai akhir pemungutan suara juga panitia," tambahnya.

Menurut salah satu warga lain, apa pun alasan para panitia, warga akan tetap menyegel sebelum persoalan selesai dengan jelas. Sebab, keputusan itu seharusnya di tangan pihak panitia penyelenggara bukan BPD.

“Kalau dilimpahkan pada pihak BPD, seakan pihak panitia lempar tanggung jawab.Gak patet’en masih gak due Kades (Tidak apa-apa
meskipun tidak punya Kades), yang penting persoalan ini diselesaikan secepatnya,” tandasnya, lagi-lagi dengan nada kesal.

Drs Matsaiku, ketua panitia pelaksana Pilkades Keper, mengatakan, persoalan keputusan tersebut memang dilimpahkan kepada BPD. Sebab, panitia sifatnya hanya menyelenggarakan saja. Sedangkan kewenengan keputusan pemenangan salah satu calon kepala desa atau kandidat adalah BPD,” jelasnya. @ Jani