"Sekarang kita lihat saja nih. (Sambil nunjukkin berkas) Ini tahun 2014 hampir semua sekolah, kita ada bukti 55 sekolah itu dianggarkan Rp 6 miliar untuk UPS. Yang menang tender ini bisa begitu banyak. Saya kira ini kita lagi selidikin ini jangan-jangan pemasoknya sama," beber Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/2/2015).
"Satu sekolah pasang UPS sampai Rp 5,8 miliar," imbuhnya.
Menurut Ahok angka dalam pengadaan barang itu sangatlah tidak masuk akal. Untuk memastikan kebenaran harga yang diajukan oknum dewan, suami Veronica Tan itu pun langsung menghubungi salah seorang temannya yang juga memanfaatkan perangkat UPS (Uninterruptible Power Supply) di perusahaannya.
"Teman saya yang mainin komputer begitu canggih itu dia pasang semua UPS yang bisa 45 kva. Itu UPS apa sampai Rp 6,5 miliar?" kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur tersebut pun mengeluarkan ponsel pintar miliknya. Dia langsung membacakan penjelasan dari temannya itu kepada wartawan.
"Saya tanya teman saya yang paling sering main UPS saya tanya sama dia. Dia jawab saya begini: sebagai gambaran UPS di kantor gua pakai UPS kira kira 40 KVA gua bayar Rp 163 juta ini buat pastiin semua komputer 60 unit tidak hilang data kalau listrik mati. Di kantor gua pakai genset yang mati 3 menit kemudian dinyalakan," ucapnya.
"Gua lagi bingung kalau ada UPS miliaran buat sekolah, artinya sekolah DKI lebih advance dari kantor gua yang notabene harus memenuhi standar principal di luar negeri. Terus gua pakai genset 135 KVA dengan otomatis swicth, kalau nggak salah gua bayar 50 ribu USD, kapasitanya bisa nyalain AC central 5 lantai plus lift," lanjut Ahok.
Tentu saja itu membuat Ahok semakin geleng-geleng kepala. Dia menyebut perangkat UPS itu hendak dialokasikan ke sekolah dan kelurahan/kecamatan se-Jakarta Barat.
sumber : http://news.detik.com/read/2015/02/26/211913/2844389/10/bongkar-apbd-ahok-cari-kebenaran-harga-ups-dan-tangkap-kejanggalan?n992204fksberita
No comments:
Post a Comment