Saturday, April 9, 2011

Kecanduan Seks Adalah penyakit Syaraf

Kecanduan seks atau seksual kompulsif baru-baru ini dimasukkan ke dalam kategori penyakit dan hal ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah ilmu kedokteran. Dan menurut ahli psikologi, kecanduan seks adalah penyakit saraf.

Berdasarkan edisi baru dari Heath Magazine, sekelompok psikolog Inggris mengklaim bahwa alasan utama di balik kecanduan seksual adalah takut membangun hubungan yang kuat dan sehat.



Dilansir dari GeniusBeauty, Selasa (13/7/2010), para ahli mengatakan bahwa kecanduan seks didorong oleh sikap yang tidak disadari, yang menganggap bahwa pasangan akan menipu, sehingga pecandu seks memutuskan untuk menjadi penipu sebelum ditipu.

Psikolog menyimpulkan bahwa seorang pecandu seks umumnya mengalami neurotik atau gangguan saraf. Orang-orang ini menggunakan seks untuk mengatasi kecemasannya.

Pencarian mitra seksual baru merupakan cara untuk melarikan diri dari kenyataan dan emosi negatif yang menghantui pecandu seks. Kecanduan seks juga dipengaruhi oleh perubahan pasangan seks, yang dilakukan untuk membuktikan bahwa dirinya menarik dan dibutuhkan.

Psikolog menekankan bahwa biasanya pecandu seks adalah orang-orang yang menderita kesepian dan tidak mampu membangun hubungan yang erat dengan siapa pun. Jadi, sebenarnya pecandu seks perlu pertolongan psikologis.

Dilansir dari medicinenet, perilaku yang berkaitan dengan kecanduan seks antara lain:
1.Masturbasi kompulsif (berulang-ulang)
Mengalami banyak affair (affair di luar nikah)

2. Memiliki banyak mitra seksual
Konsisten menggunakan pornografi.

3.Melakukan seks tidak aman

4.Sering melakukan hubungan seks lewat telepon atau situs porno
Sering menggunakan jasa prostitusi
Kecondongan memperlihatkan kecakapannya dalam berhubungan seks

5.Mengalami voyeurisme (kelainan seks yang mana seseorang menemukan kenikmatan seksual dengan menyaksikan atau mengintip orang yang telanjang, membuka baju, atau melakukan seks).

6.Sering melakukan pelecehan seksual

sumber: detik.health.com

No comments:

Post a Comment