Wednesday, February 20, 2013

Barang Bukti Pembunuhan Berantai Ponorogo Dikirim ke Labfor


LENSAINDONESIA.COM: Kepolisian Resort (Polres) Ponorogo, Jawa Timur terus berupaya mengungkap kasus pembunuhan yang melibatkan ayah-ana di desa Karanggebang, Kecamatan Jetis. Sejumlah barang bukti dan sampel darah telah dikirim ke Laboratorium Forensik Polda Jatim sejak akhir pekan lalu.
Kapolres Ponorogo AKB Yuda Gustawan menyatakan, sejumlah barang bukti yang ditemukan dalam kasus ini telah dikirimkan ke Labfor. Mulai dari barang bukti pembunuhan Krisnanda Mega Pratama oleh tersangka Eko Budianto, ayah Mega, hingga barang bukti atas pembunuhan Suprihatin yang dilakukan Mega sebelum tewas dihabisi ayahnya.
Baca juga: Suprihatin Dibantai Eko Atau Mega? Polres Ponorogo Gelar Olah TKP Ulang dan Korban Pembunuhan Berantai Ponorogo Ternyata Sedang Hamil Muda
“Sampel darah yang melekat di dinding, belati (yang digunakan membunuh korban) juga telepon seluler telah kita kirimkan ke Labfor Polda Jatim. Hasilnya masih kita tunggu,” ungkap Kapolres Ponorogo AKBP Yuda Gustawan, kemarin.
Polisi juga berencana melakukan tes kejiwaan terhadap kedua tersangka pembunuhan Mega. Ini untuk melihat kepribadian dan mengungkap latar belakang kejadian ini. “Tes kejiwaan akan digelar di Polda sambil kita terus menyusun berkas. Saksi masih mungkin bertambah, barang bukti juga,” ungkap AKBP Yuda.
Kapolres asal Magetan ini menyatakan, saat ini hanya ada dua mayat yang ditemukan dalam kasus ini. Yaitu mayat Suprihatin dan Mega. Pelakunya juga sudah jelas, pembunuh Suprihatin adalah Mega sedangkan pembunuh Mega adalah ayahnya, Eko Budianto dibantu Amru Nasrudin alias Udin.
“Tidak benar kalau ada mayat atau korban lain, hanya ada dua saja,” kata AKBP Yuda.
Untuk anggota yang melakukan penjagaan di rumah tersangka Eko, AKBP Yuda menyatakan saat ini sudah ditarik. Situasinya dinilai sudah aman. Meski begitu, garis polisi masih dipasang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, kemarin Udin sempat menjalani tes kepribadian sebagai kelengkapan berkas polisi. Hasilnya, Udin memiliki pribadi yang masuk kategori submisif. Yaitu kepribadian yang mudah terpengaruh, tingkat kepatuhan tinggi dan tergantung pada orang lain.
“Kebalikan dari agresif. Tapi sejauh ini Udin masih normal,” ujar salah satu penyidik Polres Ponorogo.
Kemarin, Udin dan Eko sempat bertemu di ruang Unit II Satreskrim Ponorogo. Keduanya bertemu setelah masing-masing menjalani pemeriksaan terpisah oleh penyidik Polres Ponorogo. Kedua tersangka sempat bersalaman sebagai bentuk ‘islah’ dan tidak perlu berselisih atau saling menyalahkan.
Keduanya kemudian dikeler ke sel masing-masing. Eko dibawa ke ruang tahanan Mapolres Ponorogo dan Udin digelandang ke ruang tahanan Mapolsek Siman.@arso

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript Mohammad Ridwan @lensaindonesia 20 Feb, 2013
enclosure:

-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/02/20/barang-bukti-pembunuhan-berantai-ponorogo-dikirim-ke-labfor.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment