Sebuah penemuan terbaru dari Headache Center, Dallas, AS, menyatakan bahwa sambaran petir mampu memicu serangan migrain pada para penderitanya. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Menurut Frederick Freitag, kepala peneliti Headache Center dari Baylor University Medical Center, Dallas, Amerika Serikat, perubahan udara saat petir menyambar mampu menyebabkan perubahan elektrik dalam otak para penderita migrain sehingga memicu serangan sakit kepala.
Saat ini, para peneliti sepakat bahwa para penderita migrain lebih sensitif terserang sakit kepala berdasar faktor keadaan lingkungan sekitar, jenis makanan tertentu, pancaran cahaya terang, dan bahkan rasa lapar.
Vincent Martin, dokter spesialis sakit kepala dari University of Cincinnati, Amerika Serikat, telah melakukan penelitian terhadap para pasiennya untuk membuktikan pengaruh petir terhadap serangan migrain.
Martin melakukan penelitian terpisah kepada 90 penderita migrain dari St. Louis dan Cincinnati dimana 90 persen dari mereka adalah wanita. Para pasien tersebut disuruh menulis laporan harian penyebab serangan migrain mereka selama 3 sampai 6 bulan. Para peneliti lalu meneliti terjadinya badai petir di kedua wilayah tersebut.
"Ketika badai petir terjadi, 50 ribu sambaran petir terjadi dalam jangkauan wilayah seluas 40 kilometer persegi di sekitar rumah Anda. Hanya saja Anda tidak menyadari jumlah sambaran sebanyak itu," ujar Martin.
Hasil penelitian Martin dan timnya menunjukkan 30 persen pasien mengalami serangan migrain dan 28 persen pasien mengalami sakit kepala biasa saat hari itu terjadi badai petir. Setelah tim meneliti juga penyebab lain serangan migrain dan sakit kepala seperti temperatur, tekanan barometer, angin, kelembapan, dan tentunya hujan, dapat disimpulkan bahwa serangan petir berdampak 13 persen memicu serangan migrain dan sakit kepala.
Menurut Martin, ketika petir menyambar bumi menyebabkan gelombang elektromagnetik frekuensi rendah sehingga menciptakan medan bermagnet yang mampu mengubah sinyal elektrik dalam otak. Sambaran petir juga mampu meningkatkan jumlah ion positif dan konsentrasi ozon yang mengganggu di udara.
Freitag berkesimpulan perubahan ion udara secara drastis itulah yang mampu memicu serangan migrain. Freitag mengambil contoh tekanan barometer saat petir menyambar mampu mengubah konsenstrasi udara sehingga menyebabkan otak melepaskan hormon serotonin yang mampu menyebabkan rasa sakit.
Sebelumnya sambaran petir juga diketahui merupakan sumber nitrogen oksida alami yang besar sehingga menjadi prekursor senyawa nitrogen lainnya termasuk dianggap mampu memengaruhi nitrogen oksida dalam tubuh manusia berdasarkan reaksi kimiawi yang menjadi penyebab serangan migrain. (aan)
BACA JUGA : Vitamin B Terbukti Bisa Bantu Penderita Migrain!
DuniaFitnes.com 28 Jan, 2013
-
Source: http://www.duniafitnes.com/news/apakah-petir-bisa-memicu-migrain.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment