Honda Supra X 125 PGMFi atau Honda Susi (Supra Injeksi) diklaim minim perawatan. Terutama komponen penyuplai gas bakar. Sebab aliran gas bakar ke dapur pacu mulai dari pompa bensin, nozel, injekor, trothle body hingga timing pengapian sudah diatur Eletronic Controle Modul (ECM). Sehingga tak perlu lagi bongkar-pasang macam karburator.
Pun begitu, untuk mempertahankan performa, jangan sembarang konsumsi bensin. “Sebab kualitas kurang baik dan filter udara kotor bikin putaran mesin sulit langsam, mbrebet hingga mengikis komponen,” ujar Hendra Surya, chief instruktur sekolah mekanik HMTC (Hartomo Mechanical Training Center) cabang Surabaya.
Penyebab timbul gejala itu kata Hendra ada 5 faktor. Pertama dan paling vital bila kerap konsumsi bensin kualitas rendah. Apalagi filter udara jarang dibersihkan tiap 4.000 km. Kedua, jika diabaikan biasanya dalam tangki banyak endapan. Itu dapat menyumbat filter pompa bensin dan berdampak ke nozel dan injektor.
“Ketiga, kalau nozel dan injector sudah dihinggapi kotoran, bukan cuma aliran tersendat, tapi 4 lubang injektor berdiameter 0,153 mm bisa saja terkikis. Alhasil, suplai bensin deras dan tidak mengabut,” imbuh Hendra di Jl. Jagir Wonokromo No. 100, Komp. Ruko Mangga Dua, Blok. AA1/1, Surabaya.
Faktor ke-4 bila Trotthle Position Sensor (TPS) di throtle body tertimbun kotoran akibat kualitas bensin atau filter udara kotor. Akibatnya sensor sulit kasih sinyal ke ECM berapa derajat katup kupu-kupu, untuk disesuaikan aliran bensin. Langsam jadi gak oke.
Terakhir atau ke-5 bila soket atau konektor kabel ada yang kendur atau copot. Baiknya untuk selalu cek kondisinya. "Cuma meski injeksi tidak perlu melakukan bongkar-pasang untuk servis berkala, ada baiknya filter dan lubang aliran injeksi dibersihkan pakai cairan khusus,” .
sumber: motorplus-online.com
No comments:
Post a Comment