Wednesday, April 13, 2011

Sehat Mana Mentega dan Margarin?


Mentega dibuat dari krim. Jumlah lemak jenuhnya tinggi, tipe lemak yang biasa didapat secara alami di dalam kebanyakan hewan dan beberapa tanaman. Mentega juga memiliki kadar kolesterol yang relatif tinggi. Tingginya jumlah lemak jenuh berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan beberapa kondisi, misalnya penyakit jantung.

Di lain pihak, margarin terbuat dari minyak sayur yang mengalami hidrogenasi, sehingga bentuknya bisa menjadi padat. Margarin mengandung sedikit atau malah tidak ada sama sekali kolesterol, tetapi mengandung banyak lemak tak jenuh yang disebut trans fat (lemak trans).
Lemak trans dalam jumlah sedikit ada dalam beberapa produk alami, termasuk mentega. Namun, jenisnya beda dengan lemak trans yang didapat dari proses hidrogenasi.
Merupakan pengetahuan umum bahwa lemak tak jenuh, yang juga ditemui di dalam minyak seperti minyak zaitun, dipercaya lebih sehat ketimbang lemakjenuh. Akan tetapi, yang namanya lemak trans jauh lebih buruk untuk tubuh dibandingkan dengan lemak jenuh.
Pada 2007, sebuah penelitian menemukan bahwa perempuan dengan kadar lemak trans tinggi di tubuhnya tiga kali berisiko terkena penyakit jantung. Penelitian lain menyebutkan bahwa lemak trans juga bisa menimbulkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, plus sejumlah penyakit lain, termasuk stroke, batu empedu, dan diabetes tipe-2. Lemak trans juga dihubungkan dengan menurunnya fungsi kekebalan tubuh dan mutu ASI yang rendah pada ibu yang sedang menyusui.
Terakhir, meski margarin tidak mengandung kolesterol, lemak trans yang ada di dalamnya bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL, seperti halnya lemak jenuh. Namun, tidak seperti lemak jenuh, lemak trans bisa menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik).
Gizi mentega
Walau mengandung lemak jenuh dan kolesterol, mentega memiliki beberapa kelebihan gizi dibanding margarin.
Mentega adalah sumber alami untuk vitamin A, D, clan E. Selain itu, mentega juga mengandung lemak trans alami bernama Conjugated Lineolic Acid (CLA), yang berguna untuk mengurangi risiko mengalami obesitas dan membuat tulang menjadi lebih padat.
Mentega juga mengandung iodium dan selenium. Yang terakhir adalah salah satu antioksidan penting. Asam lemak yang ada di dalam mentega, glycospingolipids, penting untuk fungsi pencernaan, terutama pada anak-anak.
Mungkin Anda dapat menemukan mentega organik di pasaran. Biasanya mentega jenis itu dibuat dari susu yang berasal dari sapi yang khusus diberi makan rumput (grass-fed). Mentega dari sapi grass-fedmengandung lebih sedikit lemak jenuh dan kolesterol.
Pada akhirnya, jika melihat semua data, terutama dari jenis lemak trans yang dikandung, mentega lebih sehat daripada margarin.
Jika Lebih Menyukai Margarin
Bagaimana jika Anda lebih menyukai margarin ketimbang mentega? Anda dapat membeli jenis soft margarine, biasanya dijual dalam kemasan mangkuk (tub). Margarin jenis itu mengandung lebih sedikittrans fat daripada yang dijual dalam bentuk batangan.
Kandungan trans fat lebih sedikit karena proses hidrogenasi lebih pendek. Bahkan, ada margarin dalam tub yang tidak mengandung trans fat sama sekali.
Sayangnya, soft margarine tidak sebagus margarin batangan jika dipakai untuk memasak. Jadi, daripada harus memakai margarin bentuk batang, lebih baik menggantinya dengan minyak goreng, minyak zaitun kalau tersedia, atau mentega.
sumber: health.kompas.com

No comments:

Post a Comment