LENSAINDONESIA.COM: Makin menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Raya Bogor membuat Camat Kramat Jati, Ucok Bangsawan Harahap geram.
Pasalnya keberadaan para PKL tersebut kerap kali menimbulkan kemacetan, membuat lingkungan menjadi kumuh dan bau amis. Selain itu, keberadaan PKL menyebabkan kecelakaan, karena perilaku PKL yang kurang tertib.
Baca juga: 14 Jam Diperiksa Polisi, Wakepsek SMAN 22 Masih Berstatus Saksi dan Warga Keluhkan Pedagang Kaki Lima Jalan Jatinegara Barat
“Saya ingin mengajak para PKL agar lebih tertib serta peduli akan
lingkungan. Selama ini jalan Raya Bogor dianggap biangnya kemacetan. Macetnya bukan karena banyaknya angkutan umum maupun kendaraan yang melewati, tapi keberadaan para PKL yang kerap menggunakan separuh jalan untuk tempat jualan,” kata Ucok di depan ratusan pedagang pasar Kramat Jati, Rabu (20/3/13).
Ucok menegaskan, untuk meminimalisasi kemacetan yang kerap terjadi di sepanjang jalan Raya Bogor, pihaknya akan memberikan beberapa opsi penataan terhadap para PKL. Diantaranya akan memasukkan para pedagang itu ke dalam PD Pasar Jaya Lokbin binaan Bata Kramat Jati.
Selain itu, nantinya sepanjang tempat berjualan dari depan PD
Pasar Jaya hingga Pusdikes akan dibuatkan garis batas berjualan.
“Kami akan buatkan garis batas berjualan. Tidak ada kompromi lagi jika masih ada pedagang yang nekat melewati batas tersebut kita akan tertibkan, tidak peduli siapa dia. Jam berjualan juga akan kita batasi mulai pukul 18.00 WIB sampai jam 05.00 WIB,” tegasnya.
Menurut Ucok, dengan beberapa opsi tersebut berharap para PKL hendaklah berdagang yang tertib, bersih dan tidak berjualan hingga ke badan jalan. PKL juga diharapkan tidak membuang sampah maupun air kotor ke jalanan.
“Kita tidak melarang mereka berjualan, mencari rejeki, tapi kita inginkan berjualan tidak menggangu bagi pengguna jalan, menjaga lingkungan, inginnya Jalan Raya Bogor ini bersih, kesan kumuh itu tidak ada lagi, makanya kita akan tata para PKL tersebut. Nantinya sepanjang jalan Raya Bogor akan kita buatkan taman, agar terlihat lebih asri dan indah,” sambungnya.
Sementara itu pedagang ikan Salamah (43) mengaku siap dan menerima diadakannya jam berjualan dan tidak lagi berjualan di badan jalan. Ia pun mengatakan mau menempati relokasi tempat yang sudah disediakan.
“Iya mau gimana lagi, kalau itu lebih baik dan di sediakan tempat pengganti ya kita ikuti saja, intinya yang penting kita masih bisa berjualan,” kata Salamah kepada LICOM di Pasar Kramat Jati. @winarko
Ari Purwanto @lensaindonesia 20 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/20/ini-kiat-mengatasi-pkl-yang-menjamur-di-jalan-raya-bogor.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment