UpKnowledge: Ratusan Buruh Demo Balaikota, Tuntut PT Hosalindo Penuhi UMP Rp 2,2 Juta

Monday, March 4, 2013

Ratusan Buruh Demo Balaikota, Tuntut PT Hosalindo Penuhi UMP Rp 2,2 Juta

LENSAINDONESIA.COM: Lagi, ratusan massa buruh unjuk rasa. Kali ini, buru dari PT Hasolindo Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) melakukan demo di Balai Kota Jakarta, Senin (04/03/13). Mereka menuntut Pemerintahan Propinsi DKI Jakarta, agar penangguhan UMP diselesaikan.

Enam perwakilan menemui Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) di lantai II Balai Kota. Mereka mempertanyakan alasan pemerintah lamban merespon penangguhan upah yang diajukan sejumlah perusahaan.

“Kami demo karena menunggu kepastian permohonan penanggugan UMP dari gubernur. Kalau menunggu kan nggak bisa beli beras,” ujar Toto Susilo, salah satu perwakilan buruh saat bertemu Ahok di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan itu.

Dalam pertemuan itu, Ahok menjelaskan PT Hasolindo dinyatakan merugi berdasarkan hasil audit akuntan publik UMP dinaikkan. Namun, Gubernur tetap minta mengikuti SK Gubernur dengan UMP Rp 2,2 juta.

“Kita melihat hasil dari audit akuntan publik bahwa perusahaan Hasolindo mengalami kerugian. Tapi, Pemprov DKI meminta perusahaan mengikuti SK Gubernur yang diputuskan,” tegas Ahok.

Menurut Ahok, perusahaan harus membayar gaji sesuai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) 2013 yang ditetapkan Rp 1,9 juta per bulan. Apabila tidak dibayar, maka pihak perusahaan akan bertanggung jawab terhadap Pemprov DKI.

“Kita minta mereka, pihak perusahan membayar sesuai KLH,” tegas Ahok.

Soal keputusan penangguhan bukan tidak mau tetapi masih mencari celah, untuk solusinya yang harus dilakukan.

“Jadi, bukan kita tidak mau tanda tangan. Tetapi lagi mencari solusinya,” terangnya.

Namun, apabila buruh tetap memaksa Gubernur menolak penangguhan UMP, mereka harus terima konsekuensinya untuk siap dipecat. Karena, perusahaan sudah menyatakan tidak sanggup membayar sesuai UMP.

“Kami minta kerjasamanya kepada buruh. Semoga minggu depan masalah ini bisa diselesaikan,” ujarnya.@aguslensa