Friday, March 8, 2013

Bisnis TI di Indonesia Hasilkan 150 Triliun per Tahun

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

LENSAINDONESIA.COM: Indonesia masih menjadi pasar yang sangat potensial untuk industri teknologi informasi (TI). Ini terlihat dari riset Apkomindo bahwa rata-rata bisnis TI di Indonesia menghasilkan Rp 150 triliun per tahun, dan Rp 50 triliun rupiah diantaranya berasal dari penjualan PC, notebook, dan tablet.

Bambang Setiawan, Direktur Operasional Dyandra Promosindo, pameran TI yang digelar di beberapa daerah memberi kontribusi sebesar 5 persen atau sekitar Rp 2,5 triliun bagi industri TI nasional. Salah satu pameran TI yang cukup signifikan dalam meningkatkan pasar TI nasional adalah Mega Bazaar Computer (MBC) yang sedang berlangsung di Jakarta Convention Center.

Baca juga: 2013, Pertumbuhan Komputasi Diprediksi Stagnan dan Asyiknya Kompetisi Game di MBC dan IGF 2012

"Selain berperan meningkatkan penjualan produk-produk teknologi informasi (TI), Mega Bazaar Computer merupakan event yang diarahkan untuk memperluas pasar TI di daerah," ujar Bambang ditemui LICOM di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2013).

Menurut Bambang, pihaknya konsisten menggelar pameran TI di kota-kota lain di Indonesia. Selain Jakarta, mulai dari Bandung, Medan, Surabaya, Makassar, Semarang, dan Yogyakarta.

"Kami memiliki misi untuk menjadikan pameran MBC sebagai pameran yang berperan dalam meningkatkan pasar TI di daerah. Ini merupakan tugas yang tidak mudah mengingat pasar TI di masing-masing daerah memiliki karakter yang berbeda," terang Bambang sumringah.

Salah satu tantangan dalam pengembangan pelaksanaan pameran di daerah, kata Bambang, adalah adanya perbedaan karakter dan kebutuhan konsumen atas sebuah gadget. Sebagai contoh, suatu produk yang laris manis di Jakarta belum tentu digemari di daerah lain. Oleh karena itu produk-produk yang dihadirkan oleh peserta pamer tentu juga berbeda.

Untuk mengakomodir kebutuhan dan tren yang ada di masyarakat, vendor yang hadir di pameran MBC juga menyesuaikan dengan produk yang tengah disukai. Misalnya saat ini, produk tablet dan smartphone tengah naik daun menggantikan notebook dan bahkan desktop yang disinyalir kebutuhannya akan terus menurun.

Ragam produk yang dipamerkan pun disesuaikan dengan tren dan kebutuhan masyarakat di kota tersebut. Selain ragam produk yang semakin lengkap, tentunya juga promo-promo yang ditawarkan oleh peserta tentu juga semakin menarik dan berbeda di tiap daerah penyelenggaraannya.

"Pameran MBC hadir di 7 kota dengan menampilkan berbagai macam promo, mulai dari potongan harga, penawaran cashback hingga promosi clearance sale digaungkan di booth-booth peserta," katanya.

Dari pantuan LICOM, pihak penyelenggaraan mengumbar berbagai program promo yang menarik pengunjung. Salah satu program yang digelar panitia adalah program promo Best Offer Power Bank. Disana pengunjung bisa mendapatkan PowerBank dengan harga khusus, yaitu 49,900 rupiah. Program ini berjalan setiap hari di booth khusus pada area Hall B. Setiap harinya pihak penyelenggara menjual 100 PowerBank kepada para pengunjung MBC 2013 yang berhasil mendapatkan posisi antrian pertama pada saat program tersebut dimulai.

Selain antrian di booth program Best Offer Power Bank, kerumunan dan antrian juga terlihat diberbagai booth peserta MBC 2013, salah satunya pada booth Sony dan Global Teleshop yang menawarkan cashback untuk pembelian produk tertentu. Pengunjung juga terlihat memadati area booth Erafone yang mengadakan program clearance sale untuk pengunjungnya.

Area pameran kali ini masih menyimpan keistimewaan lainnya, di area Plenary Hall, diselenggarakan Indonesia Game Festival (IGF), yang menampilkan berbagai game untuk semua kalangan. Sementara bertempat di Assembly Hall FOCUS 2013 hadir khusus untuk para pecinta dunia fotografi. @Rudi

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Ari Purwanto @lensaindonesia 08 Mar, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/08/bisnis-ti-di-indonesia-hasilkan-150-triliun-per-tahun.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment