LENSAINDONESIA.COM: Memperingati Hari Perempuan Se-dunia, Komite Persiapan Front Gerakan Mahasiswa Kerakyatan (KP FGMK) menggelar aksi di Samarinda, Kalimantan Timur, sore tadi. Aksi yang digelar sejak pukul 15.00 WIB sampai pada pukul 16.30 WIB berlangsung kondusif. Dalam aksi kali ini, demonstran meneriakkan kesetaraan untuk kaum perempuan.
“Melonjaknya angka kekerasan serta pelecehan seksual harus menjadi perhatian khusus. Untuk di Indonesia saja, Komnas Perempuan mencatat, kekerasan seksual berjumlah 93.960 kasus dalam waktu waktu 13 tahun terakhir,” kata koordinator aksi, Fitri dalam orasi politik, Jumat (8/3/2013).
Baca juga: Ricuh, PT KAI Sewa Preman Lakukan Pembongkaran Kios di Stasiun Pondok Cina dan RUU Kamnas Bahayakan Berserikat dan Berpendapat
Artinya, setiap hari ada 20 perempuan menjadi korban kekerasan pelecehan seksual.
“Kami pun meminta kouta 50 persen untuk perempuan di seluruh jabatan publik, tolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, hapuskan regulasi yang mengekang kebebasan hak perempuan seperti Perda Syariah, RUU Kamnas, UU Ormas, UU Intelijen dan seterusnya,” teriaknya disambut sorak sorai massa aksi.
Fitri juga meminta Pemerintah menyediakan kaum perempuan pekerjaan dan upah layak. Hapuskan segala kebijakan diskriminatif seperti pelecehan seksual dan fisik, pelarangan cuti haid, hamil, melahirkan dan menyusui sesuai kebutuhan kesehatan perempuan tanpa syarat. Turunkan semua harga kebutuhan pokok, BBM, TDL dan seterusnya. Berikan pelayanan kesehatan murah untuk masyarakat, tolak elit politik busuk serta Berikan pendidikan gratis untuk seluruh rakyat Indonesia. @ari
Ari Purwanto @lensaindonesia 08 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/08/mahasiswa-samarinda-desak-pemerintahan-sby-lindungi-perempuan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment