LENSAINDONESIA.COM: Akibat diduga menjadi korban malpraktek di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta, Atlet equestrian (berkuda) andalan Indonesia, Adinda Yuanita batal tampil di Kejuaraan Dunia FEI Rolez Word Cup 2013, di Swedia, April mendatang.
Batalnya Adinda tampil di kejuaraan dunia itu turut disayangkan oleh manajer pelatnas EFI, Prastiana Sumiskun. Pasalnya, selama ini Adinda selalu menjadi andalan Indonesia untuk bisa meraih prestasi di cabang olahraga equestrian tingkat dunia. Dan juga Adinda adalah Adinda pemilik kuda dan pelatih serta sponsor atlit yang berangkat ke kejuaran itu.
Baca juga: KONI Pusat Usulkan Gelar KLB dan Dua Atlet Equestrian Disiplin Endurance Dipastikan Tampil di SEA Games
“Adinda adalah atlet yang juga menjabat sebagai menajer dikejuaraan itu. Dia juga atlet yang pernah meraih gelar juara di World Cup kategori B tahun lalu. Kita sebagai federasi tentunya sangat dirugikan dengan kondisi atlet seperti ini,” ujar Prastiana kepada wartawan, Rabu (20/3/13).
Menurut Prastiana, awal mula kejadian malpraktek ini berawal pada 13 November 2012 lalu. Saat itu, Adinda ingin memeriksakan kondisi fisiknya dengan salah seorang dokter sepesial tulang di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta. Adinda hanya ingin memastikan kondisinya dalam keadaan baik setelah terjatuh dari kuda saat berlatih sepekan sebelumnya.
Namun, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan dan mendapatkan suntikan pain killer Tramal serta infus Aclasta selama tiga hari (17-20 November), kondisi Adinda justru kian memburuk. “Padahal, sebelum menemui dokter, Adinda berhasil meraih empat medali di Kejurnas EFI tanggal 9-11 November 2012, lalu” tuturnya.
“Adinda juga sempat merasakan demam tinggi, berat badan naik hingga 9kg, merasakan wajahnya membengkak, mati rasa, punuk yang menebal, badan biru-biru, tremor, sakit kepala yang luar biasa, ngilu pada tulang serta otot yang sangat lemah. Bahkan, untuk menjalani kegiatan sehari-hari Adinda harus menggunakan kursi roda,” lanjut Prastiana.
Melihat kondisi yang tak kian membaik, Adinda akhirnya dibawa berobat ke rumah sakit di Singapura. Setelah melakukan serangkain tes darah dengan dokter endokrinolog, Adinda didiagnosis mengalami Iatrogenic Cushing’s Syndrome dengan supresi Adrenal akibat dari pemberian steroid dengan dosis tinggi.
Sampai, Adinda harus dirujuk ke RS Mt Elizabeth untuk menemui dokter spesialis endokrinolog yang mendalami bidang pada penyalahgunaan steroid. Dokter di Singapura pun menilai pemberian infus Aclasta oleh rumah sakit yang terletak di jalan Sudirman Jakart itu tidak wajar.
Pasalnya, sebelumnya kondisi tulang Adinda terutama tulang ekor dan tulang rusuk dalam keadaan baik dan tidak perlu diberikan Aclasta. Apalagi obat tersebut adalah obat golongan keras yang bisa digunakan untuk pengobatan pasien sakit kanker tulang, osteoporosis dan pasien yang sudah menopause.
Untuk itu, pihak keluarga dan seluruh anggota Equiestrian Indonesia meminta kepada pihak rumah sakit dapat mempertanggungjawabkan kondisi Adinda. Jika tidak segera ditanggapi, bukan mustahil permasalahan ini dibawa hingga ke meja hijau. Apalagi, hingga saat ini dokter yang bersangkutan tidak menunjukan itikad baiknya.
“Kita sebenarnya sudah menyinggung masalah ini, tapi tentunya kita masih menunggu niat baik dari rumah sakit itu. Sementara dari pihak keluarga Adinda sudah memberikan deadline,” ungkap Prastiana Sumiskun.
“Kalau tidak ada tanggapan dari pihak rumah sakit, tentunya saya rasa kita juga akan memback-up tindakan hukum kalau pihak rumah sakit tidak bisa diajak berdialog atau mengadakan musyawarah secara kekeluargaan,” sambungnya dengan nada rendah.
Selain terancam tidak bisa mengikuti kejuaraan Dunia FEI Rolez Word Cup 2013, di Swedia, Adinda juga diperkirakan tidak bisa mengikuti beberapa event internasional lainnya, seperti FEI CDI Young Rider di Malaysia, Indonesian Grand Prix dan persiapan turnament Pra SEA GAMES 2013 Myanmar.@anggi
Catur Prasetya @lensaindonesia 20 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/20/diduga-korban-malpraktek-adinda-batal-ikuti-fei-word-cup-2013.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment