LENSAINDONESIA.COM: Walaupun KPU meloloskan Partai Bulan Bintang (PBB) sebagai peserta pemilu 2014, sejatinya KPU telah menyiksa PBB.
“Mereka cuma mau menyiksa PBB saja, putusan mereka terima, tetapi kenapa mesti menunggu 10 hari dengan masa libur. Itu buat apa?,” ujar Direktur Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti di Jakarta, Senin (18/03/2013).
Baca juga: Wiranto: Semua Pihak Bisa Bergabung dengan Hanura dan Mantan Ketua Panwaslu DKI Jakarta "Nyalon" DPD
Menurut Ray, waktu 10 hari sangat berarti buat PBB untuk menyusun Daftar Calon Legistatif Sementara (DCS) mereka. “Sekarang dengan 10 hari ujung-ujungnya diterima dengan argumentasi yang semuanya sudah kita tahu. Tidak ada alasan untuk mereka untuk menolak,” sambungnya.
Dalam kondisi yang demikian, KPU ingin mempersulit dan menyiksa orang karena waktu yang diberikan PBB dalam menyusun DCS sangatlah pendek.
“Itu kan karena mereka (KPU) ingin mempersulit dan menyiksa orang. Sehingga waktu 10 hari untuk menyusun DCS bagi PBB itu terbuang,” sambung Ray.
Selain itu, ada kekhawatiran dalam mepetnya waktu yang diberikan, PBB akan kesulitan untuk mengusulkan DCS, sehingga tidak dapat ikut sebagai peserta pemilu.
Lebih lanjut, Ray menerangkan, sudah ada feeling KPU akan menerima putusan PTTUN terkait PBB. Pertama, PPP dan PKB yang menolak dan partai lainya diam, ini merupakan sinyal.
“Karena sekarang ini melihat lolos atau tidak lolos, lihat saja di Senayan. Kalau Senayan teriak tidak, ya tidak, kalau senayan ok, ya sudah,” imbuhnya. @ari
Mohammad Ridwan @lensaindonesia 18 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/18/sejatinya-kpu-mempersulit-dan-menyiksa-pbb.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment