LENSAINDONESIA.COM: Ditengah lesunya kondisi perekonomian saat ini, masyarakat banyak yang ingin mencari peluang usaha alternatif yang lebih menguntungkan. Salah satunya yakni dengan beternak jangkrik. Budidaya serangga ini selain perawatannya sangat mudah, usaha ini juga tidak mengeluarkan biaya produksi yang tinggi.
Setelah usaha di berbagai sektor sudah dianggap tidak menguntungkan karena terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan, saat ini masyarakat banyak melirik jenis usaha yang aman dan menguntungkan. Dengan modal sedikit tapi bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan.
Baca juga: Mayat Wanita Korban Pembunuhan Ditemukan di Kebun Tebu dan Akhirnya Kasus Kekerasan Terhadap Mahasiswa UPS Tegal Berakhir Damai
Salah satu usaha alternatif yang banyak dilirik saat ini adalah ternak jangkrik. Di Kota Tegal, Jawa Tengah, usaha ini dinilai lebih menjanjikan. Modal yang dikeluarkan tidak besar namun keuntungannya bisa mencapai 100 porsen dari modal yang dikeluarkan.
Zaman dulu, jangkrik dicari orang untuk dipelihara karena memiliki suara derikan yang bagus dan merdu selain itu juga dijadikan sebagai hewan aduan. Jangkrik yang punya kelebihan itu harganya lumayan dan banyak dicari.
Sedangkan jenis jangkrik biasa sama sekali tidak diminati atau dilirik. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya hobi manusia, jangkrik jenis biasa kini banyak dipelihara. Para pehobi ikan hias dan burung jenis berkicau sangat membutuhkan serangga yang satu ini sebagai pakan hewan kesayangannya tersebut.
Lambat laun, kebutuhan pakan hewan piaraan itu makin meningkat tajam. Jumlah peternak jangkrik di Kota Tegal, saat ini jumlahnya makin banyak. Pada tahun 2012 yang lalu, peternak jangkrik jumlahnya hanya 6 orang namun kini sudah mencapai 23 orang peternak.
Rata-rata mereka memiliki kandang besar sebanyak 50 buah dan ratusan kandang kecil. Kandang yang besar biasanya terbuat dari papan triplek berukuran 150 x 100 x 50 centimeter. Sedangkan kandang kecil hanya terbuat dari dus/ kardus bekas kemasan mie instant.
Jangkrik bisa dipanen setiap 25 hari sekali. Untuk satu kandang ukuran besar. Bisa menghasilkan 15 kilogram sedangkan kandang kecil hanya 3 kilogram. Agar jangkrik ini bisa tetap hidup, didalam kandang harus diberi pakan yang berupa daun-daunan kering dan sayuran, sebagai tambahan setiap sorenya diberi bekatul halus. Serangga ini dapat tumbuh sehat jika dipelihara dalam kandang yang terhindar langsung dari sengatan matahari atau harus disimpan ditempat yang lembab.
Selain itu diusahakan terhindar dari serangan semut dan cicak. Salain mudah dalam cara beternak, bisnis ini tergolong sangat menjanjikan. Setiap 1 kilogram dijual dengan harga Rp.20 ribu hingga Rp.35 ribu tergantung kondisi jangkrik saat panen.
Sarif Usman, salah seorang peternak jangkrik mengatakan kepada LICOM, rabu (20/3/2013) di lokasi ternaknya, dengan jumlah kandang besar sebanyak 40 buah setiap hari bisa memanen 15 kilogram.
"Untung yang diperoleh peternak ini cukup terbilang besar karena setiap kandang hanya menghabiskan biaya pemeliharaan sebesar 3p. 15 ribu," ujarnya
Serangga jangkrik sangat mudah dalam pemasarannya. Untuk pasaran lokal Tegal dans sekitarnya setiap hari bisa menyerap 100 kilogram jangkrik. Disamping itu jangkrik juga banyak dipasarkan kepeternak yang ada diluar kota seperti Semarang, Bandung dan Jakarta.
Usaha ini sangat mudah dilakukan oleh siapa saja dan tidak memerlukan keahlian khusus layaknya seperti usaha ternak hewan lainnya. Asal pakan sayuran terpenuhi, jangkrik ini akan tetap hidup dan berkembang biak. @boy
Catur Prasetya @lensaindonesia 20 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/20/ternak-jangkrik-usaha-alternatif-dan-menguntungkan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment