Sunday, March 3, 2013

AE Kawilarang Sarana Kembalinya Atlet Berkuda

LENSAINDONESIA.COM: Kejuaraan Berkuda Memorial AE Kawilarang bisa dibilang menjadi sarana penampilan kembali (back to back) sejumlah atlet yang pernah sekian lama meninggalkan olahraga ini. Salah satunya adalah Danny Rukmana, putra pasangan Indra Rukmana dan Siti Hardiyanti, atau Mbak Tutut.

Danny tampil di nomor 'Jumping Young Horse' 70-85, yang dilombakan Sabtu (2/3) pagi di Arthayasa Stable, Limo, Cinere. Cucu mantan Presiden Soeharto (alm) ini menunggang kuda miliknya sendiri, Rox, kuda asal Hungaria yang dibelinya 4 tahun silam.

Baca juga: Samuel Sampurna Prawiro, Harapan Baru Equestrian Indonesia dan Nabila Syakieb Berhasil Raih Perunggu Kejurnas Berkuda

"Sejak awal memang nggak ada target kok, karena latihannya sendiri kurang fokus," ujar Danny, menjelang penampilannya.

Pria kelahiran Jakarta 8 Desember 1977 ini, sebenarnya sudah menunggang kuda semenjak duduk di bangku SMP Labschool 236 tahun 1986. Bukan kebetulan kalau keluarganya memang banyak memiliki kuda, apalagi Indra Rukmana juga pernah berada di kepengurusan PP Pordasi di era kepemimpinan (alm) Fuad Hassan.

"Tapi sekarang kuda saya cuma satu, Rox itu," ungkap Danny, yang cuma tertawa ketika disinggung harga kudanya. "Nggak, nggak, msh jauh dari segitu kok harganya," katanya, ketika disebut kisaran RP 1 miliar.

Dulu Danny hampir konsisten menekuni dua nomor, dressage (ketangkasan) dan jumping. Sekarang, dia hanya fokus di show jumping saja. Tapi, dia sempat tampil di nomor ketangkasan itu pada sebuah event di Perth, Australia, tahun 1980-an, saat masih di SMA 86.

Danny harus menghentikan hobi dan sekaligus 'karirnya' di berkuda ketika dia harus fokus menempuh pendidikan bisnis manajemen di Boston, AS, yang diselesaikannya tahun 1994. Uniknya, sekembali ke Tanah Air, suami dari Lulu Tobing ini langsung terjun ke dunia otomotif. Baru pada September 2012, Danny kembali serius ke kuda. Kini, ia mengaku fokus untuk 'show jumping' saja.

"Jumping lebih rilek, nggak terlalu mengutamakan faktor skill seperti dressage. Kita harus benar-benar latihan serius untuk bisa sejiwa dengan kuda kita. Dulu, dressage sering bikin saya stres," jelasnya.

Danny mengaku cukup prihatin dengan dinamika yang terjadi di equastrian, terkait keberadaan Eqina dan EFI. "Mestinya tetap bersatu yaa, dalam naungan Pordasi," tandasnya.

Di kelas 'Jumping Young Horse' 70-85, Danny meraih hasil lumayan dengan menjadi juara ketiga. Juara pertama diraih Galih Rasiono (UI Equestrian-TEC) dengan kuda Pentagon, sedangkan juara kedua Reffy Isnanto (D Riders) dengan kuda Satria.@anggi

 

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Catur Prasetya @lensaindonesia 03 Mar, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/03/ae-kawilarang-sarana-kembalinya-atlet-berkuda.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment