Sunday, March 17, 2013

Diskopindag Pacitan “Gagal” Atasi Pasar Tumpah

LENSAINDONESIA.COM: Problem pasar tumpah di Pacitan di beberapa lokasi hingga saat ini belum juga terselesaikan. Akibatnya, kemacetan di sekitar pasar pun sulit terurai.

“Apalagi saat hari pasaran,” kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) setempat, Hery Purwanto, Minggu (17/03/2013).

Baca juga: Pacitan Minim Stok Lauk Pauk, Sayur dan Buah dan Harga Sayur di Pacitan Meroket

Pasar tumpah terjadi merata, baik di jalur antardesa, antarkecamatan, antar kabupaten maupun antar provinsi. Seperti di wilayah Kecamatan Tegalombo.

Tidak hanya itu, pasar tumpah juga terjadi di wilayah Timur terletak di Kecamatan Kebonagung. Yakni, Pasar Ketrowonojoyo, Pasar di Dusun Gayam, Desa Sidomulyo, dan Pasar Tulakan, Kecamatan Tulakan.

“Pasar tumpah yang terjadi merupakan akibat minimnya los maupun kios dan terbatasnya lahan parkir,” lanjutnya.

Hingga kini, pemkab setempat masih sulit mengimbangi jumlah pedagang yang terus bertambah dengan pembangunan kios maupun los pasar. Tak urung, komoditas jualan digelar di tepi jalan raya. Akibatnya, transaksi jual beli dan lalu lalang pembeli menghambat arus lalu lintas. Baik di jalur provinsi, kabupaten, maupun desa. Kendaraan yang kebetulan melintas macet terutama di hari pasaran tertentu. Di Pasar Grindulu, Kecamatan Tegalombo, misalnya, kondisi tersebut terjadi di pasaran Wage.

“Kalau di desa dan kecamatan yang lain pasarannya berbeda. Tapi, pasar tumpah masih terjadi,” tuturnya.

Hery berdalih, minimnya APBD mengakibatkan pemkab belum mampu memperbaiki maupun menambah fasilitas tersebut. Padahal tahun ini alokasi anggaran untuk perbaikan pasar tradisional sebanyak 1,2 miliar. “Anggarannya masih kurang. Belum bisa menyelesaikan problem seluruh pasar,” ungkapnya.

Munculnya pasar tumpah menunjukkan perputaran roda ekonomi di sektor perdagangan Pacitan mulai menggeliat. Penjual baru terus bermunculan. Sayang, pemda msh belum bisa mewadahi semuanya.

“Kita telah mengajukan bantuan ke pemerintah pusat maupun Pemprov Jatim,” terusnya. Tahun ini, Diskopindag digelontor dana dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) senilai Rp 800 juta. “Anggaran tersebut untuk merenovasi Pasar Arjowinangun yang tampak kumuh dan memprihatinkan,” pungkasnya.@rachma

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Mohammad Ridwan @lensaindonesia 17 Mar, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/17/diskopindag-pacitan-gagal-atasi-pasar-tumpah.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment