Monday, March 18, 2013

Hidayat: Siapa Bilang Capres Partai Islam Kalah Bersaing?

LENSAINDONESIA.COM: Tingginya persentase pemilih capres dari partai nasional dibandingkan partai agamis tampaknya membawa sebuah opini baru. Isu yang berhembus bahwa capres partai nasional digadang-gadang akan lebih baik dibandingkan capres agamis. Isu ini menimbulkan pertanyaan dan keheranan bagi partai agamis. Ketua Bidang Kebijakan Publik DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengaku heran ketika mendengar pendapat tersebut.

Hidayat mulai angkat bicara dalam rangka menanggapi hasil survey dari Lingkaran Survey Indonesia (LSI). Dalam survey terakhirnya, LSI menyebutkan, tokoh Islam kalah bersaing dengan tokoh nasionalis dalam Pilpres 2014. Mantan Ketua MPR 2004-2009 ini menyebut kesimpulan survey tersebut terlalu prematur dan tidak mendidik masyarakat. Sebab, tuturnya, saat ini belum satu pun parpol Islam yang mengajukan nama capres dan cawapres untuk diusung bersama.

Baca juga: Tamsil Linrung PKS: Tidak Ada Jatah untuk Fraksi dan Indra Desak Polri dan TNI Selesaikan Masalah Penyerangan OKU Sumsel

“Kalah bersaing dengan siapa?  Wong partai-partai Islam belum ada yang mengumumkan nama calon presiden dan calon wakilnya kok. Bagaimana sudah bisa disebut kalah?” kata Hidayat kepada LICOM di Jakarta, Senin (18/3/2013).

Hidayat menambahkan, saat ini sejumlah parpol nasionalis sudah menggembar-gemborkan capresnya. Di sisi lain, parpol Islam justru belum satupun yang melakukan hal tersebut.

“Oleh karena itu, terlalu prematur menyebut capres partai Islam kalah bersaing. Selain itu, survey juga selalu menyebutkan dengan asumsi bahwa jika pemilu dilaksanakan pada hari ini. Padahal, pemilu masih tahun depan,” tandasnya.

Hidayat juga mencontohkan, pada pertengahan tahun 2003 survey-survey tidak menyebut-nyebut nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpotensi sebagai capres.

“Kenyataannya, pada tahun 2004 malah nama SBY yang berkibar,” katanya Hidayat yang juga Ketua Fraksi PKS DPR RI ini.

Bagi Hidayat, nasib partai Islam tidak ditentukan oleh hasil survey. Namun, sebagai komunikasi berdemokrasi dan menyampaikan hasil kajian, sah-sah saja melakukan survey. Bagi PKS sendiri, lanjutnya, hasil survey itu adalah cambuk untuk bekerja lebih baik.

“PKS tidak pernah merasa khawatir dengan hasil survey,” tegasnya.@endang

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Andrian Pratama @lensaindonesia 18 Mar, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/18/hidayat-siapa-bilang-capres-partai-islam-kalah-bersaing.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment