LENSAINDONESIA.COM: Kabupaten Pamekasan, Madura berhasil menggondol penghargaan di bidang kebersihan kota berupa Piala Adipura tahun 2012. Namun sayang, pemerintah setempat tidak cukup serius menangani sejumlah TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Desa Angsanah, Kecamatan Proppo. Warga pun mengeluh atas kumuhnya TPS dan TPA tersebut.
Seperti dipaparkan Fathorrozi, warga Desa Jalmak Kecamatan Kota Pamekasan ini. Ia mengeluhkan lambannya pembuangan sampah di TPS sekitar jembatan Desa Jalmak. Lokasi TPS yang hanya berjarak 25 meter dari jalan utama Panglegur–Trunojoyo, tetap tak membuat pasukan sampah untuk serius mengurus sampah.
Baca juga: BLH Pamekasan Dituding Lemah Merawat Pohon Perindang Jalan
“Seringkali ketika melintas di jembatan tahan nafas itu bau menyengat. Bahkan sampah-sampahnya tidak terurus kadang seminggu sekali diangkut bahkan sama sekali hari ini masih banyak dan kotor,” keluhnya, Selasa (19/02/2013).
Bukan itu saja, di TPA Angsanah tumpukan sampah juga dibiarkan membusuk dengan ribuan ekor lalat mengerubungi tumpukan sampah yang berserakan tanpa dilakukan tindakan penyemprotan untuk mengurangi lalat dan aroma busuk. Kondisi TPA Angsanah sudah lama dikeluhkan warga sekitar.
“Warga acapkali diserang penyakit diare akibat makanan di dalam rumah dikerubuti lalat asal TPA. Selain itu, bau busuk menyengat membuat warga sesak nafas. Mestinya, dinas terkait secepatnya menangani polusi bau di TPA Angsanah itu,” keluh Jumani, warga setempat.
Menanggapi keluihan warga, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pamekasan Didik Hariadi menegaskan, pihaknya telah melakukan penyemprotan di TPA Angsanah. Tapi jika warga sekitar tetap mengeluhkan banyaknya lalat dan berbau, Didik berjanji akan kembali meningkatkan jadwal penyemprotan.
“Kalau di TPA nya memang sampahnya sudah seminggu dua kali dilakukan penyemprotan, tapi teman-teman tadi ke sana masih ada lalat ini sudah dua kali masih seperti itu berarti harus lebih sering lagi kalau begitu,” dalih Didik.
Didik menyatakan, TPA Angsanah saat ini masih dalam tahap penyempurnaan paska mendapat tambahan anggaran Rp 230 juta dari APBD. Dana itu akan digunakan untuk pembuatan dan pengerasan jalan, renovasi dan pemeliharaan gedung serta untuk pemeliharaan dan pengelolaan sampah untuk dijadikan kompos.
“Sementara ini sampah hanya diolah dan dihancurkan. Nantinya, barang yang sudah tidak dipakai itu akan diolah menjadi kompos sehingga akan bermanfaat untuk warga sekitar,” pungkasnya.@arief
Andiono Hernawan @lensaindonesia 19 Feb, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/02/19/raih-piala-adipura-tapi-pemaksan-tak-becus-menangani-sampah.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment