LENSAINDONESIA.COM: Lemahnya perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) disikapi Poempida Hidayatullah dengan
menyarankan agar menghapus kata perlindungan dari fungsi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
“Dihapus saja tugas fungsi Perlindungan di BNP2TKI, karena selama ini memang tidak mengurusi kesejahteraan buruh migran,” ujar Poempida yang juga politisi Partai Golkar, diskusi Restorasi Sumber Daya Manusia dalam konteks Meneropong Nasib TKI 2014 di Cilandak, Sabtu (16/3/13).
Baca juga: Kemenlu Pulangkan ABK WNI Terlantar di Trinidad n Tobago dan SAKTI Menilai Kinerja Kabinet Indonesia II Jauh Dari Harapan Rakyat
Ia mencontohkan bahwa kinerja penanganan buruh migran masih terpisah. Pasalnya justru BNP2TKI yang berada dibawah Presiden tidak bisa menggabungkan kordinasi tersebut.
“BNP sendiri, Menaker sendiri, Menlu sendiri, ini ga akan selesai. Seharusnya dari ketiga kementerian dan lembaga tersebut punya tujuan yang sama,” lanjutnya.
Poempida menginginkan agar penanganan terhadap buruh migran dipikirkan secara serius. Ia pun kecewa dengan janji yang tak ditepati oleh BNP2TKI.
“Dulu saya kagum sama Jumhur. Karena bersumpah akan memenggal kepala penyelundup TKI. Namun, trendnya kelemahan pemerintah tampak dan solusinya tak terselesaikan,” pungkasnya. @priokustiadi
Rizal Hasan @lensaindonesia 16 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/16/hapus-saja-kata-kata-perlindungan-tki-di-bnp2tki.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment