Wamendikbud: Masyarakat Berperan dalam Kurikulum Baru

LENSAINDONESIA:COM: Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berperan dalam kurikulum baru 2013. Peranan masyarakat dalam kurikulum baru bisa secara langsung dilakukan ketika uji publik dan sosialosasi dilakukan.

Salah satu yang hingga kini masih banyak dikeluhkan oleh masyarakat adalah terkait soal pelatihan guru menyambut kurikulum tersebut. Kemendikbud akan menampung masukan tersebut dan akan mempertimbangkannya. "Ya kami akan menampungnya (masukan dari masyarakat)," ujar Musliar dalam rapat dengar pendapat(RDP) dengan Komisi X DPR RI, di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (13/03).

Baca juga: Ditunggu DPR, Finalisasi Anggaran Kurikulum 2013 dan Kurang Sebulan Lagi, Antisipasi Soal UN Bocor

Peranan itu bisa dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam hal pendampingan. Atau melalui komite pendidikan yang unsur-unsurnya berasal dari pihak masyarakat.

Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah, mempertanyakan hak dan peran Masyarakat dalam kerangka kerja kurikulum 2013, terkait dengan kesiapan impelementasinya. Kontribusi masyarakat dalam penyusunan kurikulum itu merupakan amanat Undang-undang No 20 tahun 2003 pasal 8, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

"Silahkan saja kalau beranggapan masalah kurikulum itu masalah pemerintah. Namun. UU menegaskan, masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan," pungkas politisi Golkar itu.

Untuk diketahui, meskipun banyak kritikan terhadap rencana pemerintah mengganti kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006 dengan kurikulum 2013. Kemendikbud tetap akan menerapkannya pada tahun ajaran baru mendatang, Juni 2013.@endang/khairul

Andiono Hernawan @lensaindonesia 13 Mar, 2013
enclosure:

-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/13/wamendikbud-masyarakat-berperan-dalam-kurikulum-baru.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com