LENSAINDONESIA.COM: Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya, Akbar Tandjung, seperti tak rela, yuniornya di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), Anas Urbaningrum, dicopot kewenangannya sebagai ketua umum Partai Demokrat. Usai mengkritik keputusan SBY, selaku ketua majelis tinggi Demokrat, lagi-lagi Akbar mengkritik SBY.
Kali ini sasaran kritik untuk SBY adalah pidato terkait butir-butir agenda prioritas penyelamatan Parrtai Demokrat. Akbar menilai, poin SBy terlalu banyak dan panjang.
Baca juga: Eko Diperiksa KPK, Ngaku Tak Setujui Hambalang dan Choel Mallarangeng Boleh Kembalikan Uang, Kasus Jalan Terus!
Hal itu disampaikan Akbar saat memberi sambutan dalam Training Workshop Jurnalistik bagi para kader HMI di Graha Insan Cita, Depok Jawa Barat, Rabu (13/02/2013), hari ini.
“Kalo pidato SBY kan kepanjangan, ada delapan butir, kalo kita dikit-dikit aja, empat cukuplah itu,” sindir Akbar yang disambut tawa para hadirin.
Akbar mengatakan, sebagai pemimpin yang mengayomi banyak orang, sebuah keputusan haruslah ditegaskan dengan sedikit akan tetapi mempunyai makna dan artian yang bisa dipahami oleh seluruh masyarakat.
“Seorang pemimpin harus mempunyai makna dan artian yang dalam bagi masyarakat, itu suatu keharusan,” tukasnya.
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar HMI itu menyatakan bahwa tahun 2013 dan 2014 adalah tahun politik. Oleh karena itu ia berharap seluruh kader HMI dapat berjibaku dalam proses itu sebagai pemenang di tahun panas ini.
“Mudah-mudahan kawan-kawan semua dapat memberikan suatu amalan bagi demokrasi kita ini, agar dapat menjadi lebih baik lagi dan bertujuan bagi masyarakat,” pungkasnya. @aditia
Rizal Hasan @lensaindonesia 13 Feb, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/02/13/akbar-tandjung-tak-rela-anas-dipreteli-sby.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment