UpKnowledge: Diundang Meliput, Wartawan di Ponorogo Diusir Wabup dan Staf Humas

Saturday, February 16, 2013

Diundang Meliput, Wartawan di Ponorogo Diusir Wabup dan Staf Humas

LENSAINDONESIA.COM: Beberapa wartawan mendapat diusir paksa oleh staf Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo saat meliput acara Sinkronisasi Dana Hibah dan Bantuan Sosial (Bansos) dari Departeman Dalam Negeri (Depdagri) di ruang Bantarangin, Pemkab, Sabtu (16/02/2013).

Padahal kedatangan para wartawan di lantai II gedung Pemkab Ponorogo tersebut atas undangan yang disebar melalui pesan singkat (SMS) dari Kasubag Humas Pemkab Ponorogo.

Tetapi perlakukan tidak menyenagkan itu terjadi ketika beberapa wartawan telah memasuki ruangan. Tiba-tiba, seorang staf Humas datang menghampiri dan langsung mengusir paksa seluruh wartawan. “Sik-sik metuo disik (bentar-bentar kalian keluar aja dulu),” ucapnya dengan nada kurang mengenakkan.

Novi, wartawan Harian Memorandum mengatakan, sikap staf humas tersebu tidak sopan dan sangat menyinggung perasaan para pewarta. “Ya sangat kecewa dong Mas. Kami datang inipun karena mendapat SMS dari Kasubag Humas. Namun saat kita meliput malah diusir dan disuruh keluar. Secara pribadi saya malu dengan para tamu undangan yang hadir. Kalau memang tidak berkenan untuk diliput harusnya bicara baik-baik,” ungkapnya tersinggung.

Senada dengan Novi, Marhaban, wartawan Koran Suara Media Nasional (SMN) juga mengaku sangat malu. “Saya tidak serta merta datang. Saya kesini karena mendapatkan
SMS dari kasubag Humas untuk meliput. Tapi kok malah diusir. Saya sangat malau sekali. Saya merasa profesi wartawan sangat direndahkan,” ucapnya.

Selain oleh staf Humas, para wartawan juga merasa dipermalukan oleh pernyataan Wakil Bupati Yuni Widyaningsih. Wabup yang akrab disapa Mbak Ida mengeluarkan ucapan yang sangat tidak patas didengar. “ini ada wartawan-wartawan dari “satker” (satuan kerja) mana ya?” ucap Mbak Ida menyindir.

Mendengar ucapan Mbak Ida yang lumayan kenceng itu sempat menyita perhatian para tamu undangan. Semantara, para wartawan yang menerima penyataan “melecehkan” itu wajahnya merah padam menahan malu.

Sementara itu didalam ruangan, setelah team dari Dirjen Mendagri memberikan pemaparan terkait dana hibah dan bansos, suasana terlihat memanas antara anggota komisi A DPRD Ponorogo dan eksekutif yang dihadiri Wabup Yuni Widyaningsih dan Sekda Agus Pramono.

Sebab para anggota dewan menyoriti dana hibah dan bansos di Pemkab ponorogo yang tahun ini tidak bisa dicairkan karena masih beberapa kejanggalan.@arso