LENSAINDONESIA.COM: Kasus suap kuota impor sapi dan korupsi benih diyakini hanyalah puncak gunung es dari banyak praktek serupa pada program dan proyek lain di Kementerian Pertanian.
Manager Advokasi dan Jaringan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Ayip Abdullah mengungkapkan, terdapat indikasi penyelewengan dana anggaran belanja negara di Kementan.
Baca juga: Yusuf Supendi: Yang Korupsi Bos, Kenapa Kita yang Harus Taubat dan Bahaya! Kementan Akui Pemerintah Tak Mampu, Pertanian Dikelola Swasta
KRKP mencatat, pada tahun 2006, anggaran Kementerian Pertanian Rp 5,5 triliun dan naik menjadi Rp 6,5 triliun pada tahun 2007. Setahun kemudian anggaran naik menjadi Rp 7,2 triliun.
“Sementara pada tahun 2008 hingga 2012 berturut-turut naik menjadi Rp 7,6 triliun, 8,0 triliun, 17,7 triliun dan 17,7 triliun,” ungkap Ayip, Rabu (13/02/13).
Selain anggaran, subsidi benih juga mengalami kenaikan. Peningkatan dimulai dari 479 miliar pada tahun 2007, menjadi 985,2 miliar tahun 2008 dan naik masing-masing menjadi 1,5 triliun dan 2,17 triliun pada 2009 dan 2010. Pada tahun 2011 menjadi 120, 3 miliar namun kembali naik menjadi 279,9 miliar pada 2012.
“Besarnya anggaran dan dana subsidi pada kenyataannya tidak diterima sepenuhnya oleh produsen pangan skala kecil,” tegasnya.
Ayip menuding, anggaran yang dikucurkan lebih banyak diselewengkan. Dengan kata lain tak sampai ke sasaran. Padahal penyerapan anggaran belanja Kementerian Pertanian mengalami peningkatan.
“Penyerapan anggaran belanja Kementan dari 80,9 persen pada APBNP tahun 2007, menjadi 90,1 persen pada APBNP tahun 2011,” lanjut Ayip.@priokustiadi
Rizal Hasan @lensaindonesia 13 Feb, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/02/13/krkp-di-kementan-tak-hanya-ada-suap-impor-daging-dan-korupsi-benih.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment