Thursday, February 14, 2013

Media Harus Jaga Jarak dengan Anas dan Boediono!

LENSAINDONESIA.COM: Rizal Ramli mengajak media untuk membatasi diri dengan Wakil Presiden Boediono dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Media tidak boleh lagi menanyakan upaya perubahan bangsa ini kepada dua orang tersebut.

“Tayangan media yang diekspos ke masyarakat tidak boleh diisi oleh orang-orang jahat dan bermasalah. Boediono dan Anas yang masih diincar media untuk dimintai tanggapannya tentang good governance, adalah tindakan yang salah. Masa orang yang bermasalah masih tersenyum bebas diwawancarai media,” ujarnya dalam diskusi yang berlangsung di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Kamis (14/02).

Baca juga: Waduh, Kementerian ESDM Acuhkan Surat KPK! dan Jero Wacik Cs Resmi Dilaporkan ke KPK

Di luar negeri, lanjut Rizal, orang yang bermasalah dan terjerat kasus hukum tidak lagi diwawancarai oleh media, selain persoalan kasus hukumnya. Media di luar negeri seakan memberikan pelajaran kepada pejabat-pejabat yang tidak bertanggung jawab terhadap kepercayaan rakyat.

“Media harus menarik garis. Kok penjahat masih dikasih kesempatan berbicara di media,” ungkapnya.

Dia mengharap media meniru cara Soekarno dalam mengambil sikap terhadap para penjahat. Soekarno selalu menolak beberapa kali ditawari kerjasama dengan Belanda.

“Saya juga ngerti ini persoalan uang. Tapi media harus tetap punya idealismenya,” tegas Rizal. @hairul

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Andiono Hernawan @lensaindonesia 14 Feb, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/02/14/media-harus-jaga-jarak-dengan-anas-dan-boediono.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment