LENSAINDONESAI.COM: Sidak Pansus Lumpur Sidoarjo ke tanggul lumpur titik 21 desa Siring kecamatan Porong, Kamis (16/5) berakhir ricuh. Warga korban bersitegang dengan aparat kepolisian yang sejak pagi sudah berjaga-jaga diatas tanggul.
Warga korban kembali berusaha menghentikan kerja BPLS dalam meninggikan tanggul lumpur. Namun aksi warga tersebut mendapatkan hadangan dari aparat kepolisian hingga berakhir ricuh.
Baca juga: Korban lumpur Lapindo berharap SBY mampir ke Porong dan Kondisi tanggul lumpur Lapindo di Porong berstatus siaga
Kedatangan Pansus Lumpur DPRD Sidoarjo itu juga disambut warga dengan cacian yang menuduh Pansus Lumpur tidak becus bekerja. Mereka juga menganggap Pansus hanyalah kepanjangan tangan Lapindo yang tidak membela kepentingan warga. Sehingga sempat terjadi adu mulut antara Pansus dengan warga di atas tanggul.
Tak hanya itu, sambil membawa keranda mayat, warga korban mendatangi pekerja BPLS, namun dihadang oleh aparat kepolisian. Akhirnya terjadilah aksi saling dorong antara warga dengan aparat kepolisian.
Warga korban lumpur Lapindo yang sudah emosi tersebut akhirnya hanya bisa mencaci maki aparat kepolisian karena melarang mereka yang menginginkan pekerjaan BPLS dihentikan.
Pansus Lumpur yang ada di lokasi juga tidak mampu berbuat banyak karena upaya warga untuk menghentikan kerja BPLS itu sudah sesuai dengan kesepakatan bersama antara korban lumpur dengan Pansus Lumpur DPRD Sidoarjo saat pertemuan beberapa waktu lalu.
Lagi-lagi, Pansus Lumpur hanya menjanjikan akan melakukan pertemuan dengan mengundang aparat kepolisian dan korban lumpur untuk membicarakan penyelesaian permasalahan.
Sementara itu untuk mengantisipasi aksi warga korban, pihak kepolisian terus disiagakan di lokasi tanggul Siring. Hal yang sama
juga dilakukan warga korban dengan tetap akan menduduki tanggul lumpur Lapindo tersebut hingga tuntutannya terkait pelunasan ganti rugi diselesaikan oleh PT. MLJ. @ Jani
Joko Irianto @lensaindonesia 17 May, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/17/pansus-dicaci-korban-lumpur.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment