LENSAINDONESIA.COM: Aksi damai yang digelar oleh puluhan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa), guna menolak hasil Pemilu Raya (Pemira), yang memilih pemimpin Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unesa.
Aksi damai yang dilakukan didepan gerbang Unesa Ketintang, dilanjutkan long march ke kantor KPU Unesa, sekaligus menyegel kantor KPU Unesa. Tidak hanya itu, mereka melanjutkan kekantor Rektor Unesa, Mucklas Samani, dan Pembantu Rektor, Warsono. Namun tidak ada respon dari dalam kantor.
Baca juga: Kementerian M Nuh kinerjanya 'lebay', urus UN tak 'becus' dan Pipa PDAM Surabaya bocor telan kerugian Rp 200 Miliar, wow!
Mahasiswa yang sekarang melakukan aksi demo ini, merasa dicurangi dalam pemira yang diadakan Selasa (16/4) siang, tidak hanya itu, pada Pemira, tim sukses dari pasangan calon no 2 (M. Farid dan Ali) mendapatkan tindakan kekerasan dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan dari tim sukses pasangan calon no 1, yaitu Wahyu Lumaksono dan Nasrul.
Koordinator dari aksi damai ini, Anas, menegaskan bahwa perilaku kekerasan ini perlu diusut. "Kami meminta PR 3 membantu kami dalam pengusutan masalah tersebut, dan menyampaikan pendapat kami," ujarnya.
Mereka juga menolak hasil Pemira, karena ada indikasi kecacatan perhitungan suara, Kamis (18/4) kemarin, dan tim sukses pasangan calon no 1, melakukan serangan lagi, bahkan kali ini mereka membawa orang-orang sewaan dari luar kampus. "Kami hanya menginginkan Rektor dan PR 3 untuk menolak dari hasil Pemira," imbuhnya.
Anas dkk juga sudah melakukan visum terhadap korban penyerangan pertama. Korban yang bernama Gensa, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Unesa. "Korban sudah visum, kami akan lanjutkan melalui jalan hukum," pungkasnya. @angga_perkasa
Catur Prasetya @lensaindonesia 19 Apr, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/19/aksi-damai-mahasiswa-unesa-tolak-pemira.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment