LENSAINDONESIA.COM: Ragam permasalahan mengenai pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) di Indonesia khususnya Jatim perlu menjadi perhatian khusus pemerintah di berbagai tingkatan.
Berbagai upaya sekolah maupun yayasan pendidikan swasta dan pondok pesantren meloloskan peserta unas untuk lulus masih saja menjadi tradisi. Terlebih terungkapnya kasus perjokian unas yang merambah ke tingkatan pondok pesantren Al Ya’un Najwa di Tuban turut serta memperburuk pelaksanaan Unas tahun ini.
Baca juga: SMP 32 Surabaya hibur siswa jelang Unas dan Anggota Komisi E DPRD Jatim pertanyakan sikap pimpinan
Anggota Komisi E DPRD Jatim, Hery Prasetyo, mengaku berbagai temuan dalam pelaksanaan ini menjadi keseriusan dewan untuk melakukan evaluasi total pelaksanaan Unas. Pihaknya segera melakukan pemanggilan Dinas Pendidikan (Dindik) untuk mengkaji ulang pelaksanaan Unas.
“Kita lagi cari format bagaimana Unas yang tepat. Apakah banyak manfaatnya atau mudharatnya. Tapi sejauh ini dari info yang didapat, Unas Jatim banyak Mudharatnya,” papar politisi demokrat ini kepada LICOM, Jumat (19/4/2013).
Hery mendukung langkah aparat keamanan dan pihak panitia penyelenggara Unas memberikan ganjaran setimpal terkait kasus perjokian. Menurutnya, komisi dan pemprov maupun pemkab/kota se Jatim perlu duduk bersama membahas serius terkait unas. “Apakah mau dihapus atau diganti format baru kita lihat nanti saat pertemuan berlangsung,” paparnya. @Panjichuby_666
Catur Prasetya @lensaindonesia 19 Apr, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/19/komisi-e-dprd-jatim-cari-format-unas-yang-tepat.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment