PT LI minta konsep ASEAN Super League dikaji ulang

LENSAINDONESIA.COM: PT Liga Indonesia (PT LI) meminta konsep Kompetisi ASEAN Super League (ASL) 2015 dikaji secara matang. Hal itu dikatakan CEO PT LI, Joko Driyono di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jum’at (19/04/13).

Menurut Jokdri sapaan akrab Joko Driyono, maksudnya meminta mengkaji secara matang konsep kompetisi antar klub di kawasan Asia Tenggara itu, guna tidak mematikan kualitas liga domestik. Pasalnya diketahui, kompetisi itu dibuat oleh ASEAN Football Federation (AFF) yang melibatkan juara-juara kompetisi domestik di seluruh negara yang menjadi anggotanya.

Baca juga: Robbie Fowler: Ini akan jadi pertandingan menarik dan Sambut HUT ke-83, PSSI ziarah ke makam Soeratin

“Kalau saya berpendapat harus dikaji ulang. Dari awal kita lihat sepertinya dengan jangka waktu delapan bulan masa kompetisi, bisa menurunkan bahkan mematikan kualitas liga domestik,” ujar Jokdri.

Jokdri menjelaskan, selain melihat dari segi efektifitas waktu kompetisi. Dia juga mempertimbangkan dari aspek bisnis atau keuntungan yang diperoleh apabila klub itu mengikuti ASEAN Super League.

“Mungkin untuk negara seperti Singapura, ASEAN Super League akan sangat bermanfaat. Tapi kalau untuk negara-negara seperti Thailand, Australia, dan Indonesia tentunya akan sedikit mengganggu stabilitas kompetisi,” jelasnya.

ASL 2015 nantinya, akan bergulir secara berkala. Rencanyan kompetisi itu akan diikuti oleh 16 tim dari delapan Negara dari Wilayah ASEAN yakni, Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, Kamboja, dan Myanmar.

Konsep ASEAN Super League masih akan dibahas di AFC. Termasuk membahas kemungkinan bahwa peserta ASEAN Super League adalah klub-klub baru yang tidak memiliki jadwal padat di dalam kompetisi domestik.@anggi

Catur Prasetya @lensaindonesia 19 Apr, 2013
enclosure:

-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/19/pt-li-minta-konsep-asean-super-league-dikaji-ulang.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com