Wednesday, May 15, 2013

Mahasiswa Unesa gelar pameran di Galeri Seni House Of Sampoerna

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

LENSAINDONESIA.COM: Ada sekitar 25 karya seni rupa bertajuk Ludruk Doeloe dan Masa Kini dipamerkan mahasiswa jurusan Seni Rupa dan Desain Grafis Unesa di Galeri Seni House Of Sampoerna (HOS) Surabaya. Pameran ini dibuka mulai besok, Kamis (16/5/2013) hingga 9 Juni 2013.

Sebagai wujud eksistensi, mahasiswa Unesa tidak mau ketinggalan menyambut salah satu identitas seni kota Surabaya ini. “Sebenarnya kesenian ludruk saat ini masih menggaung, tapi dengan pameran ini kita berharap kini semakin menghidupkan lagi dikalangan anak-anak muda,” ujar Asysam, Kurator sekaligus dosen pembimbing dalam pameran ini.

Baca juga: Terkait `kegagalan` Unas, mahasiswa Unesa ajak hearing DPRD Jatim dan Pelukis Jepang Pameran Karya Seni Tiga Dimensi di Jakarta

Ada 25 karya dari 45 karya yang lolos seleksi, meliputi karya 2Dimensi, seni lukis, grafis, dan fotografi, serta dua buah karya bentuk 3Dimensi oleh 25 peserta mahasiswa Unesa.

Asysam mengungkapkan, kriteria utama dalam pameran ini yakni bagaimana cara para mahasiswa menangkap makna Ludruk itu sendiri sesuai pemahaman mereka. Kemudian diwujudkan dalam bentuk seni populer.

Seperti ikon tokoh ludruk dari Irama Budaya, digambarkan dengan bentuk seni populer dengan judul Karya ini bisa merepresentasikan karya itu sendiri. Ludruk tidak bisa lepas dari waria, persoalan gender, konstruksi sex, Ludruk seni rakyat dan konseptual knowledge.

Para seniman kampus Unesa ini ditantang mempresepsikan ludruk itu tadi selaku kurator yang mencoba membingkai persoalan ludruk itu sendiri. Ada 5 persoalan, tentang waria sebagai peran eksistensi ludruk yang tidak lagi berjaya, seni tradisi vs industri hiburan, dagelan pelawak populer, persoalan kidungan wajib. Bahasa visual dan seberapa jauh kedalaman konsep dan makna menjadi prioritas utama karya yang dipamerkan ini. @Dony

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Khairul Fahmi @lensaindonesia 15 May, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/15/mahasiswa-unesa-gelar-pameran-di-galeri-seni-house-of-sampoerna.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment