LENSAINDONESIA.COM: Masih adanya anggapan keliru pada masyarakat umum bahwa transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengandung unsur judi dan haram ditepis oleh Nur Harjantie Kepala BEI Surabaya.
Karena hal tersebut menjadi sulit tercapainya 1 persen jumlah investor dari total penduduk Indonesia.
Baca juga: BEI Sosialisasi sistem investasi PMS dan BI: Angka inflasi Jatim capai 6,75 persen
Sekedar diketahui bahwa PT Bursa Efek Indonesia menargetkan jumlah investor domestik pada 2012 mencapai satu persen dari 2,3 Juta penduduk Indonesia.
"Harapannya tahun depan target kita bisa terlampaui," ujar Nurhanjatie
"Misalnya saja dalam suatu pasar ada salah satu pedagang yang mengurangi timbangan itu kan berarti telah berbuat tidak jujur yang berarti pula berbuat haram,” papar Nur.
Dan hal tersebut apakah bisa pasarnya disimpulkan pasar haram. Jadi meskipun dalam transaksi saham atau di pasar modal dinilai ada yang tidak jujur, mungkin oleh oknum-oknum tertentu.
Tentunya tidak bisa disimpulkan pasar modal atau saham itu judi atau pasar haram," tegasnya.
"Di pasar modalpun ada saham-saham syariah yang berlandaskan Al Quran dan Hadist,” paparnya.
Bahkan Bapepam LK bersama-sama dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) senantiasa melakukan evaluasi terhadap saham-saham syariah yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) setiap enam bulan sekali," terangnya.
Sementara itu BEI telah berupaya semaksimal mungkin mensosialisasikan investasi saham di pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat. @dhimasprasaja
Catur Prasetya @lensaindonesia 19 Apr, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/19/harjantie-tepis-pasar-modal-bukan-judi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment