LENSAINDONESIA.COM: PT Pelindo III bekerja sama dengan PT Adhi Karya melakukan kajian guna mewujudkan rencana penyediaan alat pengangkut kontainer otomatis (Automatic Container Transporter) guna mengatasi kemacetan lalu lintas kendaraan pengangkut petikemas (trailler) di wilayah sekitar Pelabuhan Tanjung Perak.
Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto mengatakan, kerja sama kedua BUMN tersebut dilandasi adanya sinergi bahwa PT Pelindo III selaku Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang bergerak dalam pelayanan jasa kepelabuhanan dan PT Adhi Karya selaku perseroan yang bergerak dalam penyediaan jasa konstruksi termasuk dalam pembangunan insfrastruktur pelabuhan.
Baca juga: Pelindo III Bangun Polder Sistem di Pelabuhan Tanjung Emas dan Atasi Kesemrawutan di Pelabuhan, Pelindo-PBM Harus Bersinergi
“Rencana penyediaan alat pengangkut kontainer otomatis. atau Automatic Container Transporter (ACT) tersebut juga dalam rangka mendukung upaya peningkatan perekonomian di Surabaya dan kota-kota lain di Jatim,” terangnya, Sabtu malam (11/05/2013).
Bahkan, lanjutnya, penyediaan fasilitas itu juga untuk menunjang kelancaran pengiriman barang pada Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Pelindo III dan Adhi Karya saat ini sedang melakukan kajian mendalam atas Pra Feasibility Study (FS) yang meliputi aspek finansial, komersial, teknis dan legal serta aspek-aspek lainnya.
Survei juga dilakukan terhadap lahan, “demand” dan tarif angkutan petikemas termasuk penempatan station train centre di area penghubung antara Pelabuhan Tanjung Perak hingga Terminal Multipurpose Teluk Lamong.
PT Pelindo III dan PT Adhi Karya pasca-penandatanganan nota kesepahaman awal Mei 2013 selanjutnya membentuk tim untuk mempersiapkan kajian dan langkah-langkah pelaksanaan kerjasama usaha lebih lanjut.
Dari hasil kajian bersama tersebut menjadi pertimbangan dan rekomendasi apakah perlu nantinya perusahaan patungan atau bentuk lainnya.
Proyek Monorail Container dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya hingga Terminal Multipiurpose Teluk Lamong akan segera direalisasikan. Monorel sepanjang kurang lebih 5,6 kilometer ini akan menggunakan sistem otomatis penuh atau Automated Container Transporter(ACT).
"Ini yang pertama di dunia, pengangkut kontainer automatis. Dana yang dibutuhkan Rp2,5 triliun dengan pengerjaan 12 bulan. Ini akan mengurangi kemacetan di sekitar Tanjung Perak, Surabaya," kata Edi mengutip pernyataan Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelindo III Husein Latif.
ACT merupakan moda transportasi horizontal peti kemas untuk membantu pendistribusian peti kemas dari pelabuhan ke depo dan sebaliknya.
Rencananya ACT ini akan dibangun dengan jalur Pelabuhan Tanjung Perak dan Terminal Multipurpose Teluk Lamong. Proyek pembangunan ACT di Tanjung Perak akan mempercepat pengiriman barang sehingga waktunya lebih efisien.
Moda transportasi ini dikembangkan untuk angkutan kontainer dari “stock yard” atau “dry port” ke pelabuhan sehingga sangat praktis dan efisien.
Sedangkan moda monorel, di desain elevated sehingga memecahkan masalah kemacetan di jalan raya, dan menjamin ketepatan waktu bagi penggunanya.
Produk ini juga sangat ramah lingkungan dengan kekuatan listrik DC, dan tidak memerlukan bahan bakar minyak (BBM) sehingga membantu penghematan BBM bagi negara.@ridwan_licom/ant
Andrian Pratama @lensaindonesia 13 May, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/13/pelindo-iii-dan-adhi-karya-rancang-alat-pengangkut-kontainer-otomatis.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment