Monday, March 25, 2013

Kisah perempuan yang melawan narkoba di Kampung Ambon

LENSAINDONESIA.COM: Sejak tinggal di merupakan ‘daerah terlarang’, Kompleks Permata, Kampung Ambon, Alfonsina alias Sheynda terus memerangi narkoba. Ia ingin daerah ini bersih narkoba.

“Saya kasihan melihat mereka yang kaya tapi hancur keluarga dan anaknya karena narkoba,” ujar Sheynda yang merupakan Ketua Rukun Warga 7, Kelurahan Kali Angke, Cengkareng Jakarta Barat saat ditemui LICOM, Senin (25/3/2013).

Baca juga: Tokoh Pasar Keputran 'bos' Narkoba miliaran siap diseret 'ke kursi pesakitan' dan Ahok: Kerja Sama PAM Jaya dan PT. Palyja Merugikan

Ia pun sedih ketika banyak tetangga yang menjadi bandar narkoba dan bekerja dengan barang haram tersebut. Baginya sebagai umat beragama, ia ingin hidup tenang damai.

“Saya ini Kristen, sedih kalau mereka yang sama beragama juga terlunta,” tandasnya.

Ia bercerita betapa teman sepermainannya juga terlibat jaringan narkoba. Terlebih ketika ada kejaran pihak berwajib.

“Saya ingat, beberapa orang itu adalah teman kecil saya. Mereka dikejar-kejar dan takut ditangkap polisi,” lanjutnya.

Shyenda pun tidak gentar ketika ada aparat yang bukan memberantas narkoba, malah ‘belanja’ narkoba di Kampung Ambon. “Ada oknum aparat pernah datang dan beli barang (narkoba) disini. Saya kempesi dan telepon atasan,”tuturnya.

Sebelumnya, pada tahun 1973 terdapat perkampungan kumuh di wilayah Senen Jakarta Pusat. Namun Gubernur saat itu, Ali Sadikin merelokasi dengan memberikan wilayah dengan nama Kompleks Permata. Wilayah teridentifikasi Kampung Ambon terdiri dari tujuh Rukun Tetangga. @priokustiadi

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Catur Prasetya @lensaindonesia 26 Mar, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/25/kisah-perempuan-yang-melawan-narkoba-di-kampung-ambon.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment