LENSAINDONESIA.COM: Mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando) menggelar aksi di depan kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu, (27/03/2013). Aksi tersebut digelar sebagai penolakan atas digelarnya pertemuan High Level Panel (HLP) on Post 2015 Development di Bali.
Dalam aksinya, mahasiswa mengecam pertemuan tersebut lantaran membuka peluang pejajahan asing secara langsung di Indonesia.
“Dengan ditandatangainya kesepakatan tersebut, maka akan akan membuat tanah adat, ulayat masyarakat Indonesia bisa diambil,” jelas Boma Angkasa, aktivis Komando dari Kampus Universitas Pamulang (Unpam).
Menurutnya, dalam pertemuan itu akan membahas penanaman modal di Indonesia. Yang nantinya pemodal asing tersebut bisa menguasai 90 persen sumber daya alam Indonesia dengan waktu kontrak 90 tahun.
Pertemuan High Level Panel (HLP) on Post 2015 Development Agenda di Bali merupakan pertemuan keempat, setelah sebelumnya digelar di New York, London, dan Monrovia. Dalam pertemuan yang berlangsung dari tanggal 25 hingga 27 Maret 2013 tersebut membahas kemitraan global dan perangkat implementasi agenda pembangunan pasca tahun 2015.
Dalam aksinya, mahasiswa yang terdiri dari kampus Unpam dan UMJ menggelar orasi secara bergantian. Mereka juga membagikan selebaran kepada masyarakat mengenai alasan penolakan pertemuan High Level Panel (HLP) on Post 2015 Development. Sempat terjadi ketegangan antara mahasiswa dan aparat. Ini lantaran aparat mencoba memprovokasi mahasiswa yang akan menyeberang ke separator tengah jalan. Namun akhirnya ketegangan bisa mereda lantaran mahasiswa dan aparat menahan diri. @ari
Andrian Pratama @lensaindonesia 27 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/27/mahasiswa-kecam-pertemuan-high-level-panel-hlp-on-post-2015-development-di-bali.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment