Wednesday, March 27, 2013

Kasus dugaan malpraktek Aninda sedang diselidiki MKDKI

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

LENSAINDONESIA.COM: Menyusul kasus dugaan malpraktek yang di alami atlet sekaligus sponsor tim equestrian (berkuda) Indonesia, Aninda Yuanita di salah satu rumah sakit di Jakarta. Pihak Aninda mengadukan kasus itu ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) untuk bisa diselidiki.

Pihak Adinda sudah melayangkan pengaduan malpraktek itu pada ke MKDKI pada awal Februari lalu. Akhirnya, MKDKI yang merupakan badan penanganan aduan dari masyarakat yang merasa dirugikan oleh tindakan dokter mulai mengambil tindakan. Mereka pun akan segera melakukan investigasi atas kejadian yang menimpa Adinda itu.

Baca juga: KOI minta penanganan Triyatno secara professional dan KONI Siap Gelar "Rembuk Olahraga Nasional" di Balikpapan

Menurut, Wakil Ketua MKDKI Dr. Sabir Alwy, saat ini pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti dan memanggil beberapa saksi terkait dugaan malpraktek ini, dan untuk selanjutnya dilakukan akan ada sidang pemanggilan.

“Untuk saat ini kita (MKDKI) masih dalam proses investigasi. Kita masih kumpulkan informasi, data-data di lapangan yang akan kita cocokan dengan rumah sakit yang bersangkutan. Selanjutnya, kita akan kumpulkan saksi-saksi terkait dengan masalah ini. Setelah itu baru akan ada sidang pemanggilan” ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (27/3/13).

“Ya, memang wajar, saya rasa belum termasuk lama (pengaduan Adinda). Karena ada proses investigasi tadi dan yang kita tangani juga bukan ini saja, sementara tenaga MKDKI juga terbatas,” sambungnya.

Seperti diketahui, Kejadian dugaan malpraktek ini berawal pada 13 November lalu. Saat itu, Adinda ingin memeriksakan kondisi fisiknya dengan seorang dokter sepesial tulang di salah satu rumah sakit swasta yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan dan mendapatkan suntikan Tramal (pain killer) serta infus Aclasta selama tiga hari (17-20 November), kondisi Adinda justru kian memburuk. Padahal, sebelum menemui dokter, Adinda berhasil meraih empat medali di Kejurnas EFI, Sentul, Jawa Barat, 9-11 November 2012.

Alhasil Adinda pun harus berobat ke Singapura secara rutin dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Akibat kejadian malpraktek yang menimpan Adinda Yuanita, tim equestrian Indonesia batal tampil di kejuaraan dunia equestrian, Rolex World Cup 2013 di Swedia, April mendatang.

Sabir Alwy berjanji kasus malpraktek yang menimpa Adinda Yuanita akan selesai awal bulan depan. Jika dokter yang bersangkutan benar-benar terbukti bersalah maka bisa dipastikan akan menerima sanksi.

“Pertama, peringatan atau teguran tertulis. Kedua, rekomendasi pencabutan surat izin praktek. Ketiga ada Reschooling. Reschooling adalah memberikan edukasi jika dianggap kurang memahami atau memiliki pengetahuan,” ungkapnya.

Namun, Sabir tidak tahu apakah hasil dari investigasi MKDKI terhadap kasus malpraktek yang dialami Adinda bisa dibawa ke ranah hukum. “Saya tidak tahu. Bukan wilayah saya menjawab itu. Mungkin orang hukum yang bisa menjawab,” tandasnya.@anggi

 

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Catur Prasetya @lensaindonesia 27 Mar, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/27/kasus-dugaan-malpraktek-aninda-sedang-diselidiki-mkdki.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment