Wednesday, April 17, 2013

Debat kandidat Pilwali Malang ditarif, Mujais absen

LENSAINDONESIA.COM: Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) Komisariat IV wilayah VII, menggelar debat kandidat wali kota Malang di kampus Widyagama Malang, Rabu (17/4/2013). Sayangnya debat kandidat tersebut ternoda. Sebab, beredar rumor bila kandidat yang akan ikut debat tersebut ditarif Rp 19 juta.

Makanya, dari enam pasangan calon wali kota (Cawali) itu yang masuk dalam daftar hanya lima pasangan. Di antara mereka adalah Dwi Cahyono-Nuruddin, Sri Rahayu-Priatmoko, Heri Puji Utami-Sofyan Edi Jarwoko, Anton-Sutiaji dan Agus Dono Wibawanto-Arief HS.
Sedangkan pasangan Mujais-Yunar Mulya justru tidak masuk dalam daftar, alias absen.

Baca juga: Caleg perempuan lampaui target, PKS Malang awali pendaftaran dan Disuport Polisi, PMII gelar tumpengan di jalan raya

Sebab pasangan dari jalur independent ini enggan mengikuti dialog publik yang digelar dengan melibatkan tujuh pakar di perguruan tinggi tersebut karena keberatan memenuhi permintaan pihak panitia.

Tidak masuknya nama pasangan Mujais-Yunar ini konon terkait dengan tarif yang diajukan panitia pelaksana dari dialog publik tersebut. Berdasarkan informasi yang diterima wartawan, tiap pasangan kandiat itu ditarif Rp 19 juta sesuai dengan proposal yang diajukan panitia kepada tiap pasangan calon.

Mujais yang dikonfirmasi memang mengakui soal adanya pungutan yang diajukan pada dirinya. Menurut pasangan yang populer dengan sebuta Ra-Ja ini, ketentuan itu dinilai bertentangan dengan nilai-nilai yang diyakini. "Makanya, kami tidak hadir atau mengikuti dialog publik itu," jelasnya.

Menurut dia, soal biaya sebesar itu tidak terlalu bermasalah. "Tapi saya merasa ada hal-hal yang berbau money politik dan bertentangan dengan nilai-nilai yang saya yakini. Karena itu, saya menolak,” tegasnya.

Apalagi, tandas dia, dana yang ditarik dari peserta kandidat tersebut dijelaskan untuk media dan juga panelis. Dia merasa khawatir, jika memenuhi permintaan tersebut nantinya akan berbenturan dengan mekanisme perundang-udangan.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Dialog Publik, Zulkarnaen membantah melakukan pungutan pada masing-masing pasangan Cawali. "Kami hanya mengajukan proposal yang di dalamnya memang ada rincian materi sebesar Rp 19 juta rupiah," jelasnya.

Angka Rp 19 juta itu, lanjut dia, digunakan untuk blocking time televisi sebsar 4 juta. Sebab, anitia dikatakan telah memesan agar setiap calon ditayangkan satu jam. Selain itu, ada 7 panelis yang dianggarkan masing-masing Rp 1 juta. "Jadi totalnya untuk satu sesi sekitar 19 juta,” terangnya.

Menyinggung soal pasangan Ra-Ja yang absen, dia mengaku sudah melakukan upaya koordinasi. "Ketika kami hubungi tim suksesnya yaitu pak Vidi memberitahu kalau masih menunggu keputusan Majelis Hikmah. Saat dihubungi lagi, Ra-Ja katanya punya strategi sendiri. Karena itu, kami tinggal pasangan Ra-Ja itu,” pungkasnya. @aji dewa roisky

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Catur Prasetya @lensaindonesia 17 Apr, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/17/debat-kandidat-pilwali-malang-ditarif-mujais-absen.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment