LENSAINDONESIA.COM: Penasehat khusus Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sedang berada di Korea Utara dalam kunjungan yang tidak diumumkan sebelumnya.
Kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, melaporkan penasehat khusus Isao Iijima tiba di Pyongyang pada Selasa kemarin (14/05). Saat ini Jepang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Korea Utara.
Baca juga: Barack Obama dukung kebebesan pers dan Pemanasan global, air laut naik tak sampai 69 cm pada 2100
Media Jepang melaporkan kunjungan Iijima bertujuan untuk membuka kembali perundingan tentang setidaknya 17 warga Jepang yang diculik Korea Utara selama 40 tahun atau mungkin mengatur kunjungan Shinzo Abe.
Lima warga Jepang dipulangkan pada 2002 dan Korea Utara mengatakan sisanya telah meninggal dunia. Banyak kalangan di Jepang meragukan pernyataan Korea Utara.
Shinzo Abe berjanji untuk mengetahui nasib warga negara Jepang yang diculik Korut. Korea Utara mengaku menculik warga negara Jepang pada tahun 1970-an dan 1980-an untuk melatih agen rahasia.
Perdana Menteri Shinzo Abe menolak memberikan komentar tentang kedatangan penasehatnya di Korea Utara.
Dalam dengar pendapat di parlemen pada Rabu (15/05) ia menyatakan “tidak memberikan penjelasan mengenai laporan-laporan tentang kunjungan Iijima ke Korea Utara”.
“Namun demikian, tujuan penting kita adalah menyelesaikan masalah penculikan, termasuk pemulangan mereka semua yang diculik, pengungkapan fakta dan penyerahan pelaku penculikan ke Jepang,” kata Abe.
Shinzo Abe berjanji untuk mengungkap apa yang terjadi pada mereka ketika ia naik ke puncak kekuasaan setelah menang dalam pemilu pada Desember 2012.
Catur Prasetya @lensaindonesia 15 May, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/15/jepang-kirim-utusannya-ke-korut-untuk-buka-jalur-perundingan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment