LENSAINDONESIA.COM: Pasca redanya konflik di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret silam, PSSI masuki dalam kisah baru dalam kisruh PSSI.
Pasalnya, dua dari enam anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang telah mendapat skorsing, saat meninggalkan ruang kongres sebelum kongres selesai, yakni Sihar Sitorus dan Bob Hippy, mempermasalahkan hasil Kongres yang diselenggerakan di Hotel Borobudur, Jakarta itu.
Mereka berdua mengungkapkan, pelaksanaan KLB hanya membahas 3 agenda. Agenda itu terdiri atas unifikasi liga, revisi statuta, dan secara resmi menerima 4 Exco terhukum. Menurutnya, pernyataan mereka didasarkan pada surat FIFA terbaru tanggal 22 Maret 2013 yang ditandatangani oleh Sekjen FIFA, Jerome Valcke.
“Surat dari FIFA merupakan surat balasan dari surat yang dikirimkan oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Farid Rahman yang dikirimkan pada 18 Maret 2013. Surat dari FIFA itu ditembuskan kepada AFC dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo,” ujar Sihar di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/13).
Farid menjelaskan, agenda yang diminta oleh FIFA telah dilaksanakan sesuai arahan FIFA, 3 agenda itu adalah unifikasi liga, revisi statuta, dan secara resmi menerima 4 exco terhukum sesuai dengan surat permohonan FIFA. Oleh karena itu, menurutnya, tidak ada agenda lain yang disetujui oleh FIFA dalam KLB 17 Maret 2013 selain agenda itu.
Seperti diketahui, memamng dalam KLB PSSI ada penambahan agenda, yakni penentuan waktu dan tempat pelaksanaan kongres tahunan PSSI 2013 guna membubarkan KPSI. Berdasarkan MoU 7 Juni 2012 antara PSSI dan KPSI, kedua organisasi sepakbola itu menyepakati bahwa KPSI akan bubar setelah Kongres Biasa bukan KLB. Untuk ituluah penambahan agenda KLB PSSI itu. Selain itu, KLB PSSI kemarin juga, peserta kongres menyepakati untuk melakukan perubahan statuta yang salah satu poinnya adalah menambah satu wakil ketua umum dan empat anggota Exco. Namun, hal ini menjadi permasalahan Sihar Sitorus dan Bob Hippy.
“Sebagaimana kita ketahui, arahan FIFA adakah 3 agenda yang harus diputuskan. Di luar itu melalui surat FIFA, FIFA tidak tahu menahu lebih pastinya kita menunggu notulensi keputusan KLB,” ungkapnya.
Ia menilai, Penambahan 4 exco, skorsing 6 Exco. Jadwal Kongres Biasa dll dapat kita baca dan lihat bahwa itu sesuatu yg resmi kalau notulensi sudah ada. Hal-hal yang tidak sesuai arahan maka itu akan dikembalikan kepada FIFA. Jadi lebih pastinya kami menunggu notulensi.@anggi
Catur Prasetya @lensaindonesia 25 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/25/kelar-soal-dualisme-2-exco-pssi-ngamuk-perkara-skorsing.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment