LENSAINDONESIA.COM: Earth hour atau kegiatan mematikan lampu selama 1 jam baru saja berlalu, Sabtu kemarin (23/3/2013). Namun, di saat bersamaan, juga digelar pertandingan sepakbola antara Indonesia-Arab Saudi yang menghabiskan energi listrik yang banyak. Tentu saja ini ironis.
Menurut anggota Komisi VII DPR, Satya Widya Yudha, ini berarti, perlu ditingkatkan sosialisasi kegiatan tersebut kepada masyarakat.
Baca juga: Partai Hanura: Penjagaan di Lapas sangat lemah dan Pekerja Dukung DPR Panggil Paksa Dahlan Iskan
“Earth hour butuh sosialisasi dan bersifat sukarela. Maka harus penuh kesadaran, tentunya semua stakeholders,” ujar Satya, Minggu (24/3/2013).
Menurut penerima anugerah Comitted Award dari Lensa Indonesia itu, kegiatan Earth Hour perlu disikapi sebagai semangat hemat pemakaian listrik. Sehingga masyarakat diharapkan agar sadar dengan mahalnya tarif listrik.
“Earth hour perlu disikapi sebagai semangat menghemat pemakaian listrik. Dengan demikian masyarakat perlu tahu mahalnya harga energi. Apalagi kalau listriknya digerakkan oleh BBM yang sangat mahal itu,” tandasnya.
Perusahaan Listrik Nasional (PLN) melansir justru pemakaian listrik naik sewaktu kegiatan Earth Hour. Hanya Jakarta yang turun beban listriknya diangka 236 MW, sedangkan beban listrik naik di Jawa bali dengan angka 1.164 MW. @priokustiadi
Ari Purwanto @lensaindonesia 24 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/24/satya-w-yudha-earth-hour-perlu-disikapi-sebagai-momentum-hemat-listrik.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment