Wednesday, April 17, 2013

Puspa Agro harus punya perwakilan di tiap daerah

LENSAINDONESIA.COM: Berbagai persoalan Puspa Agro masih menjadi kajian serius Pemprov Jatim dan yang lain. Khususnya terkait pencapaian target penguasaan pasar hortikultura di Indonesia.

Sosiolog Unair, Hotman Siahaan, menyampaikan Pemprov Jatim sebagai pengelola pasar induk hortikultura perlu membuka kantor perwakilannya di tiap kabupaten/kota di Jatim. Sebab, persoalan petani paling rinci ada pada pemerintah daerah setempat.

Baca juga: Komisi E DPRD Jatim buka pintu lebar-lebar terkait keluhan Unas dan RUU perlindungan petani, IHCS: Adopsi deklarasi FAO

“Mainset (pola pikir) petani di hulu tidak mungkin menjadi pedagang. Harusnya ada kantor perwakilan puspa agro di tiap kabupaten. Masalah di tiap kabupaten yang punya pasar sendiri malah menjadi problematika besar di daerah. Bukan cuma urusan on farm tapi off farm,” sebut Hotman Siahaan dalam Dialog Publik bertema Masa Depan Puspa Agro, Kapan Petani Sejahtera di DPRD Jatim, Rabu (17/4/2013).

Disebutkan, Pemprov Jatim perlu membangun dialog antara puspa agro dengan pemkot/pemda. Ini akan mendongkrak Nilai Tukar Petani (NTP) yang masih dibayar rendah karena harus membeli air lebih mahal sebagai ongkos panen. Persoalan air, juga menjadi kendala utama petani dalam proses penanaman, berbeda dengan Jateng dan Jabar yang seprempat dan sepertujuh perairan ditanggung pemerintah.

“Masa harus beli air lagi dan harganya sekitar 15 ribu untuk mengairi sekitar 2 hektar sawahnya. Itu cukup mengganggu biaya produksi petani sendiri,” tandasnya.

Gubernur Jatim, Soekarwo, mengakui salah satu problem terbesar pertanian di Jatim yakni adalah masalah perairan. Bahkan, ia juga tidak membantah jika persoalan produksi pertanian di Jatim masih nomor satu, tapi di internal ongkos produksi belum leading.

Menurutnya, Pemprov Jatim tengah mempercepat pembentukan bendungan di kawasan Jatim untuk membantu pengairan di 200 ribu hektar lahan pertanian. “Kami juga lagi gencar membangun bendungan, yakni Bendungan Sembayat dan Trucuk untuk menekan ongkos produksi petani di Jatim,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, Soekarwo juga menekankan agar Jatim makin memperkuat kuasai pasar dalam negeri. Ia juga meminta agar pihak perbankan memudahkan akses kreditnya murah bagi petani. “Gempur proses pasca panen, jangan digempur saat sebelum panen. Bank Jatim harus jd centralnya BPR dan suku bungan harus turun. Ongkos produksi harus rendah,” tandasnya. @Panjichuby_666

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Andiono Hernawan @lensaindonesia 17 Apr, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/17/puspa-agro-harus-punya-perwakilan-di-tiap-daerah.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment