LENSAINDONESIA.COM: Cawali dari jalur independent, Dwi Cahyono berjanji akan mengubah nama jalan-jalan di Kota Malang bila terpilihan menjadi walikota.
Rencana tersebut diungkapkan saat memamerkan penghargaan bertaraf internasional yang diraihnya, Jumat (10/05/2013).
Baca juga: Dwi-Uddin pasangan calon Walikota Malang terkaya dan Daftar Lebih Awal, Calon Independen Dwi-Uddin Bakar Dupa di Kantor KPU
Pasangan dari Cawawali M Nur Uddin ini meraih penghargaan internasional sebagai pelopor Kota Pusaka. Dia meraih penghargaan tersebut bersama Wali Kota Sawahlunto, Anwar Nur yang juga diakui sebagai penyelamat budaya masa silam.
“Alhamdulillah, kerja saya selama puluhan tahun membuahkan hasil. Penghargaan internasional ini sungguh membanggakan. Sebab, membawa nama kota Malang,” tandas Dwi Cahyono, Sabtu (11/5/2013).
Menurut dia penghargaan internasional itu diterima karena dirinya memilki komitmen untuk membangun kota berbasis budaya. Pembangunan berbasis budaya itu, menurut dia, karena masih memiliki kepedulian terhadap hasil-hasil karya budaya bernilai heritage.
“Jadi, penghargaan itu tak hanya karena melakukan penyelamatan pusaka, tapi juga karena gerakan-gerakan yang berbasis budaya. Ini saya lakukan selama 15 tahun dengan anggaran sekitar Rp 10 miliar,” paparnya.
Makanya, ia menjelaskan bahwa penghargaan itu diterima berdasarkan komitmen, integritas, kapasitas, dan karya nyata yang dilakukan minimal selama 10 tahun tanpa henti. Karya nyata itu berdampak sosial sangat signifikan terhadap masyarakat.
Karya-karya nyata yang telah diklaim dilakukan selama itu disebutkan seperti melakukan penyelamatan terhadap 86 cagar budaya, melakukan penelitian, penulisan buku dan dokumentasi Majapahit dan budaya Malang.
Selain itu, kata dia, membuat Inggil monomen resto, festival Malang Kembali Tempo Doeoloe, hingga pendaftaran dan perancangan Malang menuju Kota Pusaka Dunia.
Seharusnya, kata dia, semua itu dilakukan oleh Pemkot Malang. Namun, karena Pemkot kurang peduli, akhirnya dia mengajukan secara pribadi untuk mendaftarkan Kota Malang sebagai Kota Pusaka. “Eh ternyata sukses,” katanya.
Untuk itu, dia berjanji jika menjadi wali kota Malang akan mengubah atau menambahi nama jalan-jalan di Kota Malang. Sehingga, memiliki nilai historis sebagai identitas suatu kawasan atau daerah yang dikenal masyarakat tempo dulu.
Dia contohkan seperti Jalan Kayoe Tangan yang kini menjadi Jalan Basuki Rahmat, Jalan Mergosono yang berubah jadi Jalan Kol Sugiyono. Lalu Jalan Bareng yang kini menjadi Jalan Kawi dan lain sebagainya. ”Jika tak diubah, mungkin di bawah penunjuk jalan itu ditambahi nama jalan saat dulu. Sehingga, masa lalu masih bisa dikenang,” pungkasnya.@aji dewa roisky
Mohammad Ridwan @lensaindonesia 12 May, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/12/cawali-kota-malang-dwi-cahyono-pamer-penghargaan-internasional.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment